"Ketepatan waktu bukan sekadar angka di papan jadwal, tetapi cerminan disiplin, efisiensi, dan komitmen sebuah bangsa menuju masa depan yang lebih maju."
Ketepatan waktu dalam layanan transportasi kereta api bukan sekadar indikator efisiensi, tetapi juga cerminan dari kemajuan suatu negara dalam mengelola sistem perkeretaapiannya. Bagi jutaan penumpang, keterlambatan sekecil apa pun bisa berdampak besar pada aktivitas harian mereka. Tidak sedikit yang kehilangan rapat penting, tertinggal janji temu, atau bahkan harus mencari alternatif transportasi lain akibat keterlambatan yang berulang.
Pertanyaannya, bisakah Indonesia mencapai ketepatan waktu yang nyaris sempurna? Jawabannya: sangat mungkin! Tetapi, ada beberapa langkah transformasi yang harus dilakukan.
Capaian Saat Ini: Awal yang Menjanjikan, Tapi Masih Bisa Lebih Baik
Pada tahun 2024, PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat ketepatan waktu (on time performance / OTP) keberangkatan sebesar 99,77% dan kedatangan 96,05% (liputan6.com, 19/11/2024). Angka ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Namun, jika dibandingkan dengan Jepang – dimana keterlambatan Shinkansen rata-rata sekitar 0,2 menit atau 12 detik per tahun (Kompas.tv, 17/04/2024) – maka masih ada ruang perbaikan yang perlu dioptimalkan.
Beberapa sumber lain juga menyebutkan bahwa selama 60 tahun operasinya, rata-rata keterlambatan Shinkansen berkisar antara 36 detik hingga 54 detik. Ini menunjukkan tingkat ketepatan waktu yang sangat tinggi dan konsisten dalam layanan kereta peluru Jepang
Perbedaan mencolok ini tidak hanya disebabkan oleh teknologi atau infrastruktur yang lebih maju, tetapi juga budaya disiplin, manajemen yang presisi, dan sistem operasi yang sangat terstruktur.
Mari kita lihat lebih dalam bagaimana headway atau jarak antar kereta di Indonesia dibandingkan dengan Jepang, terutama pada jam sibuk.
Bagaimana Headway Jakarta dan Tokyo di Jam Sibuk?
Seorang pekerja kantoran di Jakarta mungkin sudah terbiasa berdesakan saat naik KRL Commuter Line di jam sibuk pagi (04.00–08.00 WIB) dan sore (15.00–20.00 WIB). Saat itu, headway - waktu  tunggu antar kereta - berkisar 5 menit. Meskipun terbilang cepat, tetap saja kepadatan penumpang sering menjadi kendala utama.