Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kasus eFishery: Dugaan Fraud, Risiko Sistemik, dan Kegagalan Tata Kelola yang Mengancam Ekosistem Starup Indonesia

25 Januari 2025   17:46 Diperbarui: 25 Januari 2025   18:07 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

* Penerapan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) berbasis ISO 31000. Startup harus memiliki sistem manajemen risiko yang lebih kuat, termasuk dalam aspek keuangan, kepatuhan, dan tata kelola.
* Penguatan mekanisme audit internal dan eksternal. Startup yang mendapatkan investasi besar harus diwajibkan untuk menjalani audit forensik secara berkala.
* Regulasi transparansi yang lebih ketat dari OJK. OJK perlu memperkenalkan standar transparansi baru dalam pelaporan keuangan startup.
* Mekanisme perlindungan investor yang lebih baik. Investor perlu memiliki akses lebih luas terhadap informasi keuangan dan operasional perusahaan sebelum berinvestasi.

Kesimpulan

Kasus eFishery menjadi peringatan keras bagi industri startup Indonesia bahwa tata kelola yang lemah dan manajemen risiko yang buruk dapat menghancurkan ekosistem investasi. Dengan dugaan fraud yang melibatkan dana lebih dari Rp3,2 triliun, skandal ini berpotensi menjadi salah satu kasus keuangan terbesar dalam sejarah startup Indonesia.

Sebagai pemerhati Risk Management dan Auditor Profesional, kasus ini menyoroti pentingnya transparansi, pengendalian risiko, serta kepatuhan terhadap regulasi dalam menjaga kepercayaan investor dan keberlanjutan ekosistem bisnis berbasis teknologi.

Indonesia perlu belajar dari kasus ini agar startup tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan semata, tetapi juga membangun fondasi bisnis yang sehat, berkelanjutan, dan terpercaya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun