Hidup adalah Pilihan dan Ikhtiar
Ada pepatah yang mengatakan, bahwa "Hidup itu seperti secangkir kopi. Semuanya tergantung bagaimana Anda membuatnya, atau meminumnya". Bila disederhanaan, bisa jadi hidup ini ibarat secangkir kopi, tergantung bagaimana kita meraciknya. Allah telah memberikan kita akal, kemampuan, dan kehendak untuk memilih jalan yang benar. Namun, hasil akhirnya tetap berada di tangan-Nya. Oleh karena itu, maksimalkan ikhtiar, iringi dengan doa, dan pasrahkan segalanya kepada Allah dengan penuh tawakal.
Mengalirkan Kebijaksanaan Kopi dalam Hidup
Dari kopi, kita belajar bahwa:
1. Kesederhanaan adalah inti dari kebahagiaan.
2. Kepahitan adalah guru terbaik yang mengajarkan arti kesyukuran.
3. Kesabaran membawa kenikmatan yang lebih hakiki.
4. Dunia ini fana, jangan terikat pada ampas yang tak bernilai.
Sebagaimana secangkir kopi yang diracik dengan cinta, hidup pun harus dihidupi dengan iman, kesabaran, dan syukur. Jadikan setiap tegukan sebagai pengingat bahwa dunia ini adalah tempat belajar. Sekaligus juga sebagai tempat untuk memperbaiki diri, dan tempat menabur amal kebaikan.
Penutup: Tafakur dari Secangkir Kopi
Hidup adalah anugerah dari Allah yang penuh warna dan rasa. Seperti secangkir kopi, ada pahit dan manis yang mengajarkan kita untuk selalu bersabar, rida, dan bersyukur. Setiap kejadian dalam hidup ini adalah kesempatan untuk belajar, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah. Maka, jadilah insan yang pandai meracik hidup dengan iman, akhlak mulia, dan semangat ikhtiar, sebagaimana kita menikmati secangkir kopi yang menenangkan hati.
Wallhu a'lam bish-shawb.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H