Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membantuk Karakter Unggul, Hikmah Abadi dari Nasihat Luqman

31 Desember 2024   06:03 Diperbarui: 30 Desember 2024   10:19 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tauhid adalah cahaya yang menerangi hati dan menuntun langkah menuju kehidupan penuh makna.|Foto: unsplash.com

Kerendahan hati dan kesederhanaan adalah ciri orang yang berkarakter mulia. Sikap ini menciptakan hubungan harmonis dengan sesama dan lingkungan sekitar.

6. Sopan Santun dalam Berbicara dan Berperilaku (QS. Luqman: 19)

Sikap santun adalah cerminan dari hati yang bersih dan pikiran yang matang. Lukman menasihati anaknya:

"Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai."

Kelembutan dalam berbicara dan kesederhanaan dalam berperilaku adalah simbol dari kebijaksanaan dan kedewasaan.

Implementasi Konsep Pendidikan Lukman dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Keteladanan orang tua. Anak belajar dari apa yang dilihat, bukan hanya dari apa yang diajarkan.
2. Lingkungan yang kondusif. Ciptakan suasana yang mendukung penerapan nilai-nilai karakter.
3. Konsistensi. Pendidikan karakter membutuhkan pengulangan yang terus-menerus.
4. Penghargaan dan apresiasi. Hargai setiap usaha anak dalam menerapkan nilai-nilai yang diajarkan.

Penutup: Karakter Mulia sebagai Warisan Abadi

Konsep pendidikan Lukman bukan sekadar nasihat indah dalam kitab suci, melainkan pedoman praktis yang relevan sepanjang zaman. Membangun karakter mulia melalui nilai-nilai tauhid, syukur, kesabaran, kesederhanaan, dan adab adalah investasi jangka panjang untuk kehidupan dunia dan akhirat.

Sebagai orang tua, pendidik, dan masyarakat, kita memiliki tanggung jawab untuk menanamkan nilai-nilai ini kepada generasi penerus. Dengan demikian, kita dapat mewujudkan generasi yang beriman, berakhlak mulia, dan menjadi cahaya di tengah kegelapan dunia.

Semoga prinsip-prinsip ini menjadi panduan berharga dalam mendidik anak-anak kita menuju karakter yang mulia dan berkah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun