"Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Lukman, yaitu, 'Bersyukurlah kepada Allah!' Dan barang siapa bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa kufur (ingkar nikmat), maka sesungguhnya Allah Mahakaya, Maha Terpuji."
Dengan menanamkan rasa syukur sejak dini, seorang anak akan tumbuh dengan hati yang lapang, tidak mudah iri, dan senantiasa optimis dalam menghadapi kehidupan.
3. Menegakkan Shalat dan Amar Ma'ruf Nahi Munkar (QS. Luqman: 17)
Shalat bukan sekadar rutinitas ibadah, melainkan sarana pendidikan karakter. Melalui shalat, seseorang belajar kedisiplinan, ketenangan, dan pengendalian diri. Lukman juga mengajarkan pentingnya menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran:
"Wahai anakku, laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf serta cegahlah mereka dari yang mungkar, dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu..."
Nilai-nilai ini membentuk individu yang peduli pada lingkungannya dan berani berdiri di garis depan dalam menegakkan kebaikan.
4. Sabar: Pilar Keteguhan Hati (QS. Luqman: 17)
Sabar adalah nilai penting yang diajarkan Lukman. Hidup penuh dengan ujian dan cobaan, dan kesabaran menjadi kunci dalam menghadapinya. Kesabaran mengajarkan kekuatan mental, ketabahan, serta kemampuan untuk bertahan dalam situasi sulit.
5. Tidak Sombong dan Selalu Bersahaja (QS. Luqman: 18-19)
Lukman menasihati anaknya untuk menjauhi kesombongan:
"Dan janganlah engkau memalingkan wajahmu dari manusia (karena sombong) dan janganlah engkau berjalan di bumi dengan angkuh..."