"Pernikahan yang diberkahi bukan hanya tentang dua hati yang bertemu, tetapi tentang dua jiwa yang saling membimbing menuju ridha Allah SWT."
Kesalehan suami dan istri dalam perjalanan kehidupan berumah tangga, menjadi kunci utama dalam membangun mahligai pernikahan yang penuh berkah dan ketenangan. Sebagaimana disampaikan oleh Syaikh Ahmad an-Najm rahimahullah:
"Seorang laki-laki takkan sempurna kondisinya dan takkan baik kehidupannya melainkan dengan istri yang shalihah. Seorang wanita takkan tenang dan baik kehidupannya melainkan dengan suami yang shalih."
Ungkapan ini bukan sekadar nasihat biasa. Melainkan hakikat mendalam tentang bagaimana kesalehan pasangan menjadi fondasi kokoh bagi terbentuknya keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah. Karena itu, kesalehan adalah kunci harmoni rumah tangga.
Artikel ini akan menguraikan secara sistematis bagaimana menjadi pasangan yang saleh dan mengapa hal ini begitu penting bagi kehidupan dunia dan akhirat.
1. Memahami Makna Kesalehan dalam Pernikahan
Kesalehan dalam konteks pernikahan bukan sekadar menjalankan kewajiban ibadah, tetapi juga mencakup akhlak mulia dalam hubungan suami-istri. Suami yang saleh adalah pemimpin yang penuh tanggung jawab, penyayang, dan bijaksana. Sementara istri yang salehah adalah pendamping yang setia, penyejuk hati, dan penuh keikhlasan.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Perempuan-perempuan yang salehah adalah perempuan yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada karena Allah telah menjaga mereka." (QS. An-Nisa, 4: 34).
Ayat ini menegaskan bahwa kesalehan seorang istri terletak pada ketaatannya kepada Allah dan kesetiaannya terhadap amanah suaminya. Begitu pula, kesalehan seorang suami tampak dari tanggung jawabnya dalam menafkahi, melindungi, dan membimbing keluarganya menuju ridha Allah.
2. Peran Suami Saleh: Pemimpin yang Bijaksana dan Penuh Kasih Sayang
Suami sebagai qawwam (pemimpin) dalam keluarga memegang peran krusial. Kepemimpinan yang baik tidak hanya dilandasi oleh kekuasaan, tetapi oleh keteladanan dan kasih sayang. Rasulullah bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi).