Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Dari kelembutan tangannya, lahir generasi yang tangguh. Dari doa-doanya di sepertiga malam, lahir harapan yang menggema hingga langit ketujuh. Dan dari langkah kakinya yang tak kenal lelah, tumbuh akar-akar kekuatan yang menopang negeri ini.
Maafkan kami, Ibu. Maafkan kami yang hanya bisa melihat tanpa mampu berbuat lebih banyak. Negeri ini seharusnya kaya, seharusnya sejahtera, seharusnya berdiri tegak dengan kepala yang terangkat. Namun, semua itu akan dimulai dari satu titik kecil: dari seorang ibu yang tangguh, cerdas, dan ikhlas dalam mendidik anak-anaknya.
Hari ini, di bawah langit yang mulai terang, saya berjanji dalam hati: Negeri ini akan lebih baik, dan semuanya akan bermula dari seorang ibu.
Ibu, engkau adalah pilar negeri. Tetaplah kuat, karena dari pundakmu, sejarah sedang dituliskan dengan tinta emas perjuangan yang tak pernah pudar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H