Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Meluruskan Niat, Menjual Rumah Warisan Tanpa Beban di Hati

15 Desember 2024   22:50 Diperbarui: 15 Desember 2024   22:53 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tak perlu malu menjual  rumah warisan di medsos. Niat tulus, luruskan niat, hasil berkah. |Foto: AFM 

Rasa malu menjual rumah warisan di media sosial sering kali berasal dari beberapa hal berikut:

  1. Tekanan sosial. Masyarakat sering memandang rumah warisan sebagai simbol kehormatan keluarga. Menjualnya mungkin dianggap sebagai kehilangan "status", sehingga muncul rasa malu. Bisa juga karena terlalu memperhatikan bagaimana orang lain akan memandang si penjual rumah warisan. Padahal, bila niatnya lurus dan kuat semata-mata untuk kebaikan keluarga besar, rasa malu itu sepertinya tidak perlu ada. Juga tidak semestinya ada.

  2. Perasaan bersalah. Ada kekhawatiran dianggap tidak menghormati leluhur, seolah-olah melepas kenangan keluarga.

  3. Komentar negatif di media sosial. Platform digital sering menjadi tempat lahirnya kritik dan penghakiman. Banyak yang takut akan opini negatif dari netizen. Ini bisa terjadi, karena yang diposting lebih banyak untuk framing, flexing atau pencitraan semata. Rasa ego yang enggan terusik.

Namun, Islam mengajarkan bahwa rasa malu yang sejati adalah malu kepada Allah ketika kita melanggar syariat-Nya, bukan malu terhadap hal-hal yang dilakukan dengan niat baik dan benar. Rasulullah SAW bersabda: "Malu itu tidaklah mendatangkan kecuali kebaikan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Masalahnya sekarang, mana yang lebih besar: niat untuk membantu keluarga besar, atau mengedepankan pertimbangan perasaan dan penilaian diri semata? 

Strategi Bijak dalam Menjual Rumah Warisan

Agar proses menjual rumah warisan di media sosial berjalan lancar tanpa beban rasa malu, berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

  1. Luruskan niat. Bila niat tidak kuat, atau ego terlalu besar, maka itu tidaklah sehat secara mental. Karena itu, pastikan niat menjual rumah adalah untuk kemaslahatan bersama, seperti membagi hasil warisan secara adil sesuai syariat, atau memenuhi kebutuhan keluarga.

  2. Gunakan media sosial secara profesional. Hindari narasi emosional yang berlebihan. Fokus pada informasi yang relevan, seperti lokasi, harga, dan kondisi rumah. Caranya mudah, amati-tiru-modifikasi  dari akun-akun profesional yang menjual rumah, tanah atau properti.  

  3. Komunikasikan dengan keluarga. Libatkan semua ahli waris dalam keputusan ini agar tidak ada rasa keberatan, atau salah paham yang dapat memicu konflik. Kedepankan orang yang dituakan, dan mintalah saran dan nasihat-nasihatnya.

  4. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
    Lihat Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun