Ketika penulis menyampaikan fakta yang tidak utuh atau menggiring opini hanya demi menguatkan sudut pandang tertentu, mereka melakukan ketidakadilan terhadap pembaca. Contohnya, kasus berita palsu (fake news) yang didukung oleh sudut pandang atau persepsi yang berat sebelah. Menurut laporan dari Reuters Institute for the Study of Journalism, 59% orang menganggap bahwa berita saat ini sering kali tidak objektif karena mengaburkan fakta yang bertentangan dengan agenda media. Penulis yang bijak akan menyajikan perspektif yang menyeluruh, tidak hanya yang menguntungkan dirinya atau kelompoknya saja.
7. Mengedepankan Kepentingan Kelompok di Atas Keadilan dan Kebaikan Bersama
Menulis untuk mengangkat kepentingan kelompok atau golongan tertentu tanpa mempertimbangkan dampak bagi masyarakat luas adalah bentuk lain dari "dosa" dalam penulisan. Artikel yang terlalu berpihak atau partisan tidak akan memiliki nilai universal dan dapat menciptakan perpecahan. Seorang penulis idealnya menjadi suara yang mempersatukan, bukan yang memecah belah. Penulis yang mementingkan keadilan dan kebaikan bersama mampu memberikan perspektif yang bijaksana dan mendalam, yang diakui oleh semua pihak.
Refleksi dan Panggilan untuk Kesadaran
Sebagai penutup, kita semua, sebagai penulis pembelajar, perlu secara berkala mengevaluasi dan menyelidiki niat di balik setiap tulisan kita. Tulisan yang dihasilkan dari kejujuran dan niat yang tulus akan memiliki kekuatan yang jauh lebih dalam dibandingkan tulisan yang hanya lahir dari ambisi pribadi.
Menulis bukan sekadar soal kata-kata; ini adalah bentuk tanggung jawab yang harus kita bawa dengan hati-hati dan kesadaran penuh. Apakah tulisan kita mencerminkan kebenaran, kebaikan, dan keadilan? Jika ya, kita sedang berada di jalan yang benar.
Sebagai penulis pembelajar, marilah kita menjaga kesadaran bahwa tulisan kita memiliki potensi besar untuk menginspirasi atau menyesatkan. Dengan menumbuhkan integritas, kejujuran, dan ketulusan dalam setiap kata yang kita tuliskan, kita dapat menciptakan karya yang tidak hanya menggugah tetapi juga membawa kebaikan dan pencerahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H