Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Mengungkap Modus Lama Kebocoran Anggaran di Era Baru

9 November 2024   10:43 Diperbarui: 9 November 2024   10:43 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebocoran anggaran bukan hanya kehilangan uang, tetapi juga kehilangan harapan rakyat.|Foto: Ilustrator AFM

Tantangan bagi Pemerintahan Prabowo Subianto

Masalah kebocoran anggaran ini adalah pekerjaan rumah yang besar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Meskipun telah ada berbagai upaya dari lembaga-lembaga negara seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan Agung, dan lembaga auditor lainnya, kenyataannya kebocoran anggaran tetap saja terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa masalah kebocoran anggaran tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga budaya dan perilaku para pengelola anggaran yang belum sepenuhnya berkomitmen untuk mewujudkan pengelolaan yang jujur dan efisien.

Komitmen Presiden Prabowo untuk mengatasi kebocoran anggaran yang ia sampaikan dalam pidato pelantikan perlu segera diwujudkan. Masyarakat menanti bukti konkret bahwa anggaran negara yang seharusnya digunakan untuk kemakmuran rakyat tidak lagi disalahgunakan.

Kebocoran anggaran yang merugikan rakyat harus dihentikan, dan tidak ada ruang lagi untuk inefisiensi, penyimpangan, serta patgulipat yang merugikan keuangan negara.

Mengatasi Kebocoran Anggaran: Solusi Sistematis dan Berkelanjutan

Untuk mengatasi masalah kebocoran anggaran ini, diperlukan pendekatan yang sistematis dan berkelanjutan. Pertama, penguatan sistem pengawasan dan audit yang lebih ketat harus dilakukan, terutama pada tingkat daerah. Penerapan teknologi dalam pengadaan barang dan jasa seperti e-procurement perlu ditingkatkan dengan mekanisme pengawasan yang lebih transparan. Selain itu, budaya integritas di kalangan pejabat pemerintah harus dibangun melalui pelatihan, pendidikan, dan penegakan hukum yang tegas.

Kedua, harus ada perubahan budaya dalam pengelolaan anggaran, yakni mengedepankan akuntabilitas, transparansi, dan efisiensi. Pemberian penghargaan kepada pemerintah daerah yang berhasil mengelola anggaran dengan baik dan pengenaan sanksi yang tegas terhadap yang melanggar adalah langkah penting untuk menciptakan daya serap anggaran yang maksimal untuk kesejahteraan rakyat.

Ketiga, keterlibatan masyarakat dalam pengawasan anggaran perlu ditingkatkan. Partisipasi aktif masyarakat dalam pemantauan pengelolaan anggaran, termasuk melalui mekanisme pengaduan yang efektif, akan menjadi kontrol sosial yang penting untuk memastikan bahwa anggaran yang disusun benar-benar digunakan untuk kepentingan publik.

Kesimpulan: Mewujudkan Keuangan Negara yang Adil dan Berkeadilan

Kebocoran anggaran adalah masalah yang harus segera ditangani dengan serius dan mendalam. Pemerintah, melalui kebijakan dan pengawasan yang tegas, harus memastikan bahwa anggaran negara digunakan secara maksimal untuk kesejahteraan rakyat. Tidak ada lagi ruang untuk pemborosan, manipulasi, atau penyimpangan anggaran. Semua dana yang ada harus digunakan untuk pembangunan demi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Saatnya bagi pemerintahan Prabowo Subianto untuk menunjukkan bahwa komitmennya dalam memerangi kebocoran anggaran bukan hanya sekadar retorika, tetapi langkah nyata yang membawa perubahan. Dengan pendekatan yang komprehensif, transparan, dan berkelanjutan, kebocoran anggaran dapat ditekan, dan keuangan negara dapat dikelola dengan lebih baik untuk kemakmuran bersama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun