Kontribusi ini, baik berupa waktu, tenaga, maupun dana, akan menjadi pahala yang tak terputus selama manfaatnya masih dirasakan orang lain, selaras dengan hadis Rasulullah SAW: "Ketika manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang saleh." (HR. Muslim).
Inspirasi dari Konsep Cerdas Beramal
Menjadi Muslim yang cerdas beramal tidak hanya membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan dunia. Dengan semangat berbagi dan keikhlasan, kita memberikan contoh hidup yang penuh keberkahan dan kebahagiaan. Setiap amal cerdas yang kita lakukan adalah investasi menuju kebahagiaan sejati, karena kita yakin bahwa keberhasilan hakiki adalah ketika Allah ridha kepada kita.
Cerdas beramal adalah kombinasi antara tauhid yang kuat dan pemahaman akan kebutuhan zaman. Dengan sikap ini, kita bisa menjalani hidup yang tidak hanya penuh keberkahan, tetapi juga bermakna, bermanfaat, dan mendatangkan kebahagiaan yang berkesinambungan. Mari, kita jadikan setiap detik hidup kita berharga dengan beramal cerdas---menjemput ridha Allah dan meraih kemuliaan yang abadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H