Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bagaimana Membangun Ketahanan Organisasi dengan Budaya Adaptif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan?

31 Oktober 2024   17:18 Diperbarui: 31 Oktober 2024   17:19 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketahanan lahir dari adaptabilitas, inovasi, dan keberanian untuk berubah.|Foto: onsolve.com

2. Memberikan Fleksibilitas dalam Proses Kerja

Fleksibilitas memungkinkan organisasi untuk merespons perubahan secara cepat tanpa melalui prosedur yang panjang dan kaku. General Manager dapat memperkenalkan otonomi dalam proses kerja, di mana tim dapat menentukan metode terbaik yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka asalkan sejalan dengan visi perusahaan. 

Amazon, misalnya, mendorong fleksibilitas dengan struktur organisasi yang mengutamakan kecepatan dan kemampuan setiap tim untuk beradaptasi dalam memenuhi permintaan pasar. Langkah ini membantu perusahaan bergerak cepat dan efektif dalam setiap proses kerja.

Unilever adalah salah satu contoh lain sebagai perusahaan yang sangat memperhatikan fleksibilitas kerja. Mereka telah menerapkan konsep "Anda Bekerja" yang menawarkan keseimbangan antara keamanan pekerjaan dan fleksibilitas. Model kerja ini memberikan karyawan opsi untuk memilih jenis kontrak yang sesuai dengan kebutuhan mereka, baik itu full-time, part-time, atau kontrak proyek. Dengan demikian, Unilever mampu mempertahankan talenta terbaik dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Alasan Unilever menjadi contoh yang baik:
 * Fleksibilitas yang tinggi: Karyawan diberikan kebebasan dalam mengatur waktu dan tempat kerja mereka.
 * Keseimbangan kerja-hidup: Model kerja ini memungkinkan karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional.
 * Peningkatan produktivitas: Dengan fleksibilitas yang diberikan, karyawan cenderung lebih produktif dan merasa lebih terlibat dalam pekerjaan.
 * Adaptasi terhadap perubahan: Model kerja ini memungkinkan perusahaan untuk lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan bisnis.

Contoh lain perusahaan yang menawarkan fleksibilitas:
 * Google: Terkenal dengan budaya kerjanya yang fleksibel, Google memberikan karyawan waktu untuk mengerjakan proyek-proyek pribadi yang inovatif.
 * Microsoft: Perusahaan ini juga telah menerapkan kebijakan kerja dari rumah yang fleksibel, terutama setelah pandemi COVID-19.
 * Salesforce: Perusahaan perangkat lunak ini memberikan karyawan opsi untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja.

Dengan memberikan fleksibilitas dalam proses kerja, perusahaan-perusahaan ini tidak hanya mampu menarik dan mempertahankan talenta terbaik, tetapi juga meningkatkan produktivitas, inovasi, dan kepuasan karyawan.

3. Membangun Keterampilan Adaptif di Setiap Individu

Membangun budaya adaptif bukan hanya tanggung jawab tim manajemen, tetapi melibatkan semua karyawan. Memberikan pelatihan keterampilan adaptif, seperti manajemen perubahan, pemecahan masalah, dan kolaborasi lintas tim, adalah langkah penting. Dengan mengembangkan keterampilan ini, setiap individu dapat menjadi agen perubahan dan siap menghadapi tantangan baru.

Perusahaan teknologi seperti Microsoft sukses dalam menerapkan pendekatan ini melalui program pelatihan yang berfokus pada adaptabilitas dan inovasi, yang telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan mendorong semangat berinovasi di antara karyawan.

Perusahaan yang berhasil membangun keterampilan adaptif pada karyawannya akan lebih siap menghadapi tantangan bisnis yang dinamis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun