Dalam hal ini, Google terkenal dengan budaya inovasinya, di mana karyawan diberi kebebasan untuk mengeksplorasi ide-ide baru melalui proyek sampingan (side projects). Hasilnya, banyak produk dan layanan inovatif yang lahir dari pendekatan ini, seperti Gmail dan Google Maps.
3. Investasi dalam Teknologi Terkini.
Teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), machine learning, dan otomatisasi bukan lagi masa depan—mereka adalah masa kini. General manager harus secara aktif berinvestasi dalam teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan merespons perubahan dengan lebih cepat.Â
McKinsey memprediksi bahwa otomatisasi dapat meningkatkan produktivitas bisnis global hingga 1,4% per tahun. General manager yang tidak memanfaatkan peluang ini akan tertinggal dalam persaingan.
4. Pemimpin Visioner yang Menginspirasi Perubahan.
Kepemimpinan visioner adalah kunci dalam mendorong adaptasi di seluruh organisasi. Seorang general manager harus mampu menyampaikan visi masa depan yang jelas kepada timnya, menciptakan rasa urgensi untuk berubah, dan memfasilitasi transformasi internal.Â
Seperti yang dilakukan Satya Nadella di Microsoft, kepemimpinannya berhasil membawa perusahaan ke arah cloud computing dan AI, menjadikan Microsoft salah satu pemimpin di industri teknologi saat ini.
Fleksibilitas adalah fondasi dari adaptabilitas. Dalam era remote work yang semakin marak, perusahaan harus mampu merombak struktur kerja mereka menjadi lebih fleksibel, mengizinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja dengan infrastruktur digital yang memadai.Â
Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan karyawan, tetapi juga memastikan kelangsungan operasional saat terjadi disrupsi eksternal.
Adaptabilitas sebagai Jalan Menuju Keberhasilan Jangka Panjang