Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Adaptabilitas dalam Perubahan untuk Membangun Keterampilan Fleksibel dan Kesuksesan Tim

21 Oktober 2024   08:40 Diperbarui: 21 Oktober 2024   15:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adaptasi adalah kunci untuk bertahan, fleksibilitas adalah jalan menuju sukses.|Imag: ilustrator AFM

a. Terbuka terhadap Berbagai Perspektif
* Dengarkan pendapat orang lain. Aktif mencari masukan dari berbagai sumber.
* Hindari bias konfirmasi. Jangan hanya mencari informasi yang mendukung keyakinan Anda.
* Praktikkan empati. Cobalah memahami sudut pandang orang lain.

b. Pertimbangkan Berbagai Alternatif
* Brainstorming. Hasilkan banyak ide tanpa menghakimi.
* Analisis skenario. Bayangkan berbagai kemungkinan hasil.
* Teknik "What if?". Tanyakan "Bagaimana jika?" untuk mengeksplorasi kemungkinan yang tidak terduga.

c. Adaptasi terhadap Perubahan
* Terima ketidakpastian. Pahami bahwa situasi dapat berubah.
* Siap merevisi rencana. Bersedia menyesuaikan strategi jika diperlukan.
* Belajar dari pengalaman. Gunakan umpan balik untuk meningkatkan keputusan di masa depan.

d. Hindari Pemikiran Hitam-Putih
* Kenali nuansa. Pahami bahwa sebagian besar situasi memiliki area abu-abu.
* Pertimbangkan trade-offs. Evaluasi pro dan kontra dari setiap pilihan.
* Cari solusi win-win. Coba temukan hasil yang menguntungkan semua pihak.

e. Gunakan Kreativitas
* Berpikir di luar kotak. Jangan terpaku pada solusi konvensional.
* Kombinasikan ide. Gabungkan konsep yang tampaknya tidak terkait.
* Gunakan analogi. Cari inspirasi dari bidang atau situasi yang berbeda.

f. Praktikkan Kesadaran Diri
* Kenali bias pribadi. Sadari prasangka dan preferensi Anda sendiri.
* Refleksikan proses berpikir. Tinjau bagaimana Anda sampai pada keputusan.
* Terima kritik. Bersikap terbuka terhadap umpan balik tentang pendekatan Anda.

Dengan menerapkan strategi-strategi ini, Anda dapat meningkatkan fleksibilitas dalam berpikir, yang pada gilirannya akan mengarah pada pengambilan keputusan yang lebih baik dan lebih adaptif.

2. Mengasah Keterampilan Komunikasi yang Efektif

Perubahan sering kali membawa ketidakpastian yang menimbulkan kecemasan dalam tim. Komunikasi terbuka dan transparan adalah kunci untuk meredakan kekhawatiran ini. Selain itu, penggunaan teknologi kolaborasi jarak jauh seperti Slack, Microsoft Teams, atau Zoom menjadi lebih penting di era kerja hybrid. Manajer yang mampu menggunakan alat-alat ini secara efektif untuk mengoordinasikan tim dan menyampaikan visi dengan jelas akan lebih mudah menghadapi perubahan yang cepat.

Beberapa studi terkini telah mengungkap pentingnya keterampilan komunikasi yang efektif. Mari kita lihat temuan-temuan menarik ini:

* Kunci Sukses di Tempat Kerja. Harvard University (The Importance of Communication Skills in the Workplace, 2021) menemukan bahwa 85% kesuksesan di tempat kerja ditentukan oleh keterampilan komunikasi dan kemampuan interpersonal. Hanya 15% yang ditentukan oleh pengetahuan teknis.
* Mendengarkan Aktif. University of Michigan (The Science of Active Listening, 2019) menekankan dalam temuannya tekait pentingnya mendengarkan secara aktif. Teknik seperti klarifikasi, parafrase, dan refleksi, terbukti meningkatkan pemahaman dan membangun hubungan yang lebih baik.
* Kekuatan Komunikasi Nonverbal. Penelitian Stanford University (The Role of Nonverbal Communication in Effective Interactions, 2018) mengungkap bahwa 93% komunikasi efektif berasal dari isyarat nonverbal. Ini mencakup kontak mata, bahasa tubuh, dan nada suara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun