Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Kepemimpinan Pembelajar yang Menginspirasi Inovasi dan Mengelola Perubahan dengan Mindset Progresif

15 Oktober 2024   12:33 Diperbarui: 15 Oktober 2024   12:34 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pemimpin sejati bukan hanya mengelola perubahan, tetapi menciptakan perubahan dengan pola pikir pembelajar yang progresif. Setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh."

Di tengah perubahan cepat yang dihadirkan oleh disrupsi teknologi dan tuntutan globalisasi, kepemimpinan tradisional tak lagi memadai. Untuk terus relevan dan efektif, para manajer senior harus menjadi pemimpin pembelajar, yakni pemimpin yang memiliki pola pikir progresif dan selalu haus akan pengetahuan baru.

Kepemimpinan pembelajar tak hanya tentang memimpin tim secara teknis, tetapi juga mampu mengelola perubahan dan mendorong inovasi dengan kesadaran bahwa pembelajaran adalah proses tanpa henti.

Artikel ini akan mengulas pentingnya pola pikir progresif dalam kepemimpinan, bagaimana manajer senior bisa mengelola inovasi dengan pendekatan ini, dan langkah-langkah praktis yang bisa diambil untuk menumbuhkan pola pikir pembelajar di organisasi Anda.

Pola Pikir Pembelajar: Kunci Menghadapi Perubahan di Era Disrupsi

Di era disrupsi ini, kemampuan beradaptasi merupakan kunci keberhasilan. Menurut data terbaru dari McKinsey, perusahaan yang memprioritaskan inovasi dan pengembangan sumber daya manusia dengan pola pikir progresif 36% lebih mungkin untuk berhasil bertahan dalam krisis dan disrupsi. Di sinilah pola pikir pembelajar menjadi esensial - yakni sebuah keyakinan bahwa setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan berkembang.

Sekarang mari kita lihat sebuah studi kasus di Google dan Amazon. Kedua perusahaan ini telah menginternalisasi pola pikir pembelajar dalam budaya organisasi mereka. Mereka memberikan ruang bagi karyawan untuk bereksperimen, bahkan dalam risiko kegagalan, karena mereka memahami bahwa inovasi terbaik sering kali datang dari keberanian mencoba hal baru.

Sebagai contoh, Google X terkenal dengan semboyan “Fail Fast, Learn Faster,” yang memungkinkan karyawan bereksperimen dengan ide-ide revolusioner dan tetap belajar dari kegagalan mereka. Para manajer senior yang mampu menanamkan budaya serupa akan lebih mampu mengelola perubahan tanpa kehilangan arah.

Manfaat Pola Pikir Progresif dalam Mengelola Inovasi

Pemimpin yang memiliki pola pikir progresif cenderung lebih terbuka terhadap perubahan. Mereka tidak terjebak dalam rutinitas atau pola pikir statis yang takut terhadap hal-hal baru. Berikut adalah beberapa manfaat utama bagi manajer senior yang menerapkan pola pikir pembelajar:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun