Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Strategi Efektif Membangun Mindset Pembelajar dan Keterampilan Tim

15 Oktober 2024   07:05 Diperbarui: 15 Oktober 2024   07:05 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Agar strategi ini berhasil, ada beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan oleh manajer:

1. Identifikasi keterampilan yang dibutuhkan. Manajer harus mulai dengan mengidentifikasi keterampilan apa yang dibutuhkan tim untuk menghadapi tantangan masa depan. Ini bisa dilakukan melalui diskusi dengan anggota tim, pemetaan kebutuhan, dan analisis tren industri.

2. Buat rencana pembelajaran yang terstruktur. Setelah keterampilan yang dibutuhkan diidentifikasi, manajer perlu membuat rencana pembelajaran yang terstruktur. Hal ini mencakup pemilihan sumber daya pelatihan yang tepat, menetapkan waktu untuk pelatihan, dan memantau perkembangan tim secara berkala.

3. Berikan motivasi dan dukungan. Tidak semua orang memiliki motivasi yang sama untuk belajar. Oleh karena itu, manajer perlu memberikan dukungan moral dan dorongan agar anggota tim merasa termotivasi untuk terus belajar. Program mentoring seperti Mentoring Circles di IBM bisa menjadi salah satu solusi untuk memberikan dukungan yang lebih personal.

4. Evaluasi dan berikan feedback. Setelah pelatihan dilakukan, evaluasi perkembangan tim dan berikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini akan membantu anggota tim untuk terus berkembang dan memperbaiki diri.

Kesimpulan

Mengembangkan keterampilan baru dan menumbuhkan pola pikir pembelajar di tim merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting bagi keberhasilan organisasi di era digital ini. Dengan menerapkan strategi yang efektif seperti menciptakan lingkungan kerja yang mendukung, menyediakan akses pelatihan, dan mendorong kolaborasi, manajer dapat membantu tim mereka untuk terus berkembang dan siap menghadapi tantangan masa depan.

Perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Amazon, dan IBM telah membuktikan bahwa pembelajaran berkelanjutan adalah kunci sukses dalam menghadapi perubahan. Sudah saatnya manajer mengambil langkah proaktif untuk menumbuhkan budaya pembelajaran di dalam tim mereka. Dengan pola pikir yang adaptif dan keterampilan yang terus diperbarui, tim Anda akan siap untuk meraih kesuksesan dalam dunia yang semakin kompetitif ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun