Jika kita merujuk kepada keempat fungsi ini, jelas bahwa tugas memonitor pekerjaan -- termasuk  penjualan dan lead -- merupakan bagian dari fungsi controlling yang berada di bawah tanggung jawab manajer, bukan HRD. Fungsi controlling ini krusial karena manajer harus memastikan bahwa semua sumber daya dan proses berjalan sesuai rencana, termasuk penjualan yang menjadi tulang punggung keberhasilan bisnis.
Namun, apa yang terjadi jika peran ini dialihkan kepada HRD? Bukankah ini akan menyebabkan adanya ketidakselarasan dalam tugas dan tanggung jawab di perusahaan?
Mengapa Fungsi Manajer Lebih Tepat untuk Memonitor Penjualan dan Lead
Manajer, khususnya yang berada di level operasional, memiliki pemahaman yang mendalam tentang target penjualan, tren pasar, dan kebutuhan pelanggan. Mereka berada di garda depan untuk melihat apakah strategi penjualan yang diterapkan berjalan efektif atau tidak. Dengan pengalaman dan wawasan yang dimiliki, manajer dapat merespon cepat setiap perubahan atau tantangan yang muncul di lapangan, serta melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai target.
HRD, di sisi lain, tidak memiliki keterlibatan langsung dalam proses penjualan. Jika mereka diminta untuk memonitor penjualan dan lead, mereka akan kekurangan konteks yang dibutuhkan untuk menilai apakah sebuah strategi penjualan berjalan dengan baik atau tidak. Hal ini bisa berujung pada ketidakakuratan dalam pengambilan keputusan, dan pada akhirnya menghambat pencapaian target penjualan.
Sebagai contoh, bila ada penurunan dalam jumlah lead, seorang manajer penjualan akan segera menganalisis faktor-faktor penyebabnya, seperti efektivitas iklan, waktu respon, atau penawaran produk yang kurang menarik. Sementara HRD, yang lebih fokus pada aspek SDM, mungkin tidak memiliki alat atau informasi yang sama untuk menganalisis situasi ini secara tepat.
Memahami Mengapa Tren Ini Terjadi di Dunia Digital
Seiring dengan perkembangan teknologi dan platform digital, banyak bisnis yang bergerak ke arah penggunaan otomatisasi dan data dalam pengambilan keputusan, termasuk dalam hal penjualan dan pemasaran. Beberapa platform digital memberikan kemudahan dalam memantau data penjualan dan lead secara real-time, yang mungkin terlihat "mudah" dan "otomatis".
Namun, hal ini tidak serta-merta membuat fungsi pengelolaan penjualan bisa dialihkan ke HRD. Bisnis digital mungkin cenderung mengandalkan data, tetapi data ini tetap harus ditafsirkan dan dimanfaatkan oleh pihak yang memahami konteks bisnis, yaitu manajer yang bertanggung jawab atas penjualan.
Peralihan tugas ini bisa jadi terjadi karena anggapan bahwa HRD hanya sekedar memantau angka, padahal tugas pengawasan seperti ini membutuhkan lebih dari sekedar angka - dibutuhkan pemahaman mendalam tentang konteks operasional yang hanya dimiliki oleh manajer.
Menjaga Fungsi HRD dan Manajer pada Jalurnya