Langkah-langkah:
1. Daftar semua alternatif solusi.
2. Daftar kriteria yang telah ditentukan (efektivitas, efisiensi, risiko, dll).
3. Beri bobot untuk setiap kriteria sesuai dengan kepentingannya (misalnya, efektivitas diberi bobot lebih besar dari efisiensi).
4. Beri skor setiap solusi terhadap kriteria yang ditetapkan (misalnya, 1 sampai 5).
5. Hitung total nilai berdasarkan bobot dan skor untuk setiap solusi.
Contoh:Â
Berdasarkan decision matrix, solusi dengan skor tertinggi adalah yang terbaik secara keseluruhan.
Langkah Kelima, Uji Coba Solusi dalam Skala Kecil
Jika memungkinkan, sebelum menerapkan solusi secara penuh, uji coba solusi tersebut dalam skala kecil. Hal ini membantu mengidentifikasi potensi masalah yang mungkin belum terlihat dan mengukur efektivitas solusi tanpa risiko besar.
Langkah-langkah:
- Pilih satu divisi atau tim untuk mencoba solusi yang dipilih.
- Pantau hasil dari implementasi awal ini.
- Jika hasilnya positif, perluas penerapan ke seluruh organisasi.
Contoh:
Jika Anda memutuskan untuk mengganti sistem layanan pelanggan, lakukan uji coba pada satu cabang atau tim kecil terlebih dahulu untuk melihat apakah sistem baru tersebut benar-benar meningkatkan kepuasan pelanggan.
Langkah Keenam, Libatkan Pemangku Kepentingan
Pastikan Anda melibatkan pemangku kepentingan yang relevan dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini penting agar solusi yang dipilih mendapatkan dukungan dari semua pihak yang terlibat, terutama yang akan terpengaruh oleh implementasi solusi.
Langkah-langkah:
- Ajak perwakilan dari setiap departemen yang terlibat untuk memberikan masukan.
- Pastikan solusi yang dipilih bisa diterima oleh tim yang akan menjalankannya.
- Gunakan komunikasi yang terbuka untuk mendiskusikan berbagai pandangan dan kekhawatiran terkait solusi yang diusulkan.