Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Jangan Bosan Data Bocor Terus, Tenang... Negara Masih Cari Antivirus Bagus!

24 September 2024   05:35 Diperbarui: 24 September 2024   07:55 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kalau data saja terus bocor, mungkin sudah saatnya kita upgrade dari antivirus ke 'antihacker'!Foto: Unsplash/Towfiqu Barbhuiya

Kebocoran Rutin, Kebingungan Rutin

Tiap kali data bocor, kita semua kaget. Tapi pertanyaannya, "Kenapa kita masih kaget setiap kali itu terjadi?" Mungkin karena kita berharap setiap kebocoran adalah yang terakhir, tapi kenyataannya selalu ada yang baru. Akhirnya, rasa kaget itu cuma jadi kebiasaan. Ya, mungkin kita harus terima bahwa data kita memang suka jalan-jalan sendiri.

Standing Ovation untuk Peretas?

Di negara lain, peretas itu buru-buru dimasukkan penjara. Tapi di sini, mereka seolah dapat standing ovation. Karena tanpa mereka, kita nggak bakal tahu betapa rapuhnya keamanan kita! Jadi ya, mungkin peretas itu sebenarnya pahlawan tanpa tanda jasa? Atau paling tidak, mereka berhasil bikin kita sadar akan kenyataan pahit.

Hacker, Bintang Iklan Perlindungan Data

Mirisnya, hacker-hacker di sini jadi selebriti dadakan. Bukannya ditangkap, mereka malah jadi trending topik. Siapa tahu, suatu hari nanti mereka muncul di iklan "perlindungan data," sambil berkata, "Lindungi datamu, sebelum aku yang bobol!" Sekali lagi, ironis tapi menghibur.

Data Pribadi ala Karpet Merah

Bayangkan kalau data pribadi kita diperlakukan seperti selebriti di karpet merah. Tampil ke publik, dijual dengan harga spesial, dan kita cuma bisa nonton sambil berkata, "Wah, itu dataku, keren juga ya bisa laku mahal!" Sayangnya, kita yang kehilangan, mereka yang untung.

Data: Milik Siapa, Sebenarnya?

Mungkin kita harus terima kenyataan bahwa data kita bukan lagi milik kita. Mereka sekarang jadi barang koleksi di bursa gelap, dijual dengan harga spesial, "Buy 1 Get 1 Free!" Kalau kebetulan data kamu yang dijual, anggap saja kamu lagi jadi bintang tamu di bursa dunia maya.

Di akhir kisah, kita tertawa, atau tersenyum pahit. Tapi, di dalam hati juga kita tersentuh. Negara udah gagal total melindungi data pribadi warganya. Sebuah kisah komedi tragis yang terus berulang tanpa tangis.

Ya, di negeri ini, betapa lekatnya humor dan tragedi berjalan kompak beriringan. Seperti tangis dan tawa yang akrab berdampingan. Data pribadi kita mungkin sudah tidak aman, tapi yang pasti, kemampuan kita untuk tertawa tentangnya masih tak terkalahkan. Karena dalam tawa, rasanya kita masih punya kewarasan. Semata, agar jiwa ini tak tertekan, dan bisa bernafas panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun