Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Inovasi dan Regulasi: Kunci Mengurangi Emisi di Sektor Transportasi Menuju Indonesia Emas 2045

23 September 2024   09:57 Diperbarui: 23 September 2024   10:03 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi berkelanjutan itu kunci menuju transportasi yang mengedepankan kelestarian lingkungan|Foto: openaccessgovernment.org

 "Masa depan transportasi kita bukan hanya tentang kecepatan, tetapi tentang keberlanjutan. Dengan inovasi dan kolaborasi, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih hijau dan seimbang antara pembangunan ekonomi dan kelestarian lingkungan."

 Dalam rangka mencapai Transportasi Maju Menuju Indonesia Emas 2045, penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dalam sektor transportasi darat menjadi agenda prioritas dalam strategi Kementerian Perhubungan untuk periode 2025-2029. Dengan tantangan yang dihadapi, peran Sekretariat Jenderal Dirjen Perhubungan Darat sangatlah vital, terutama dalam merumuskan kebijakan komprehensif yang berkelanjutan dan terintegrasi dengan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders). Sasaran besar ini sejalan dengan upaya menurunkan biaya logistik nasional sekaligus menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan lingkungan.

Strategi penurunan emisi ini dapat dirumuskan secara komprehensif dengan melibatkan berbagai elemen terkait, baik di tingkat kebijakan maupun operasional dalam lingkup Kegiatan Sekretariat Jenderal Dirjen Perhubungan Darat.

1. Pendekatan Kebijakan Berbasis Data, Inovasi Teknologi dan Kolaborasi

Menurunkan emisi GRK di sektor transportasi darat memerlukan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif. Dalam hal ini, Sekjen Dirjen Perhubungan Darat memainkan peran kunci sebagai penggerak utama kebijakan yang berbasis data dan inovasi teknologi. Penggunaan kendaraan ramah lingkungan, seperti kendaraan listrik (EV), serta pengembangan infrastruktur penunjang, seperti stasiun pengisian daya listrik (SPKLU), perlu didorong secara sistematis.

Pengembangan kebijakan yang berfokus pada pengurangan emisi tidak dapat dilakukan secara parsial, tetapi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan: pemerintah pusat, daerah, sektor swasta, dan masyarakat.

Strategi Kebijakan dan Regulasi:

- Regulasi Ketat Emisi Kendaraan. Penerapan standar emisi yang lebih ketat pada kendaraan bermotor, terutama di wilayah perkotaan yang padat. Hal ini diikuti dengan kebijakan insentif bagi pengguna kendaraan listrik atau hibrida.
- Insentif Fiskal untuk Kendaraan Ramah Lingkungan. Mengurangi pajak untuk pembelian kendaraan listrik, hibrida, atau kendaraan berbahan bakar alternatif guna mempercepat peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil.

Implementasi dari strategi kebijakan dan regulasi ini, pemerintah pusat tentunya menyediakan anggaran yang cukup untuk program-program penurunan emisi. Selain juga dengan membuat kebijakan fiskal yang mendukung investasi dalam transportasi berkelanjutan. Sementara itu, pemerintah daerah dapat menerapkan kebijakan transportasi lokal yang mendukung target nasional, juga mengelola lalu lintas secara efektif untuk mengurangi kemacetan. Dengan demikian, kebijakan yang diterapkan bukan hanya reaktif, melainkan proaktif dalam mengantisipasi pertumbuhan sektor transportasi yang pesat.

2. Pengembangan Infrastruktur Transportasi Berkelanjutan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun