Seperti yang disampaikan Ibnul Jauzi, "Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya)." Begitu banyak dari kita yang mengisi waktu luang dengan hal-hal yang tak berguna, bahkan kadang terjebak dalam dosa dan maksiat.
Mari kita renungkan ucapan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, yang tidak suka melihat seseorang berjalan seenaknya tanpa arah, tanpa tujuan yang jelas baik untuk dunianya maupun akhiratnya. Begitu juga Ibnu Mas'ud yang menegaskan bahwa orang yang menganggur, baik dalam urusan dunia maupun akhirat, adalah orang yang terbuang dan merugi. Ketika kita memiliki waktu luang, hendaknya kita memanfaatkannya untuk memperbaiki diri, menambah ilmu, meningkatkan amal saleh, serta menguatkan hubungan kita dengan Allah.
Hikmah yang Dalam: Dunia Ladang Amal
Saudara-saudaraku, dunia ini bukanlah tempat untuk berleha-leha, bukan pula tempat untuk bersantai dalam kesenangan yang tiada akhir. Dunia adalah ladang tempat kita menanam benih amal yang kelak akan kita tuai di akhirat.Â
Ibnul Jauzi menasihati kita dengan penuh hikmah: "Dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia." Tidakkah kita menginginkan kebahagiaan abadi di akhirat nanti? Jika ya, maka manfaatkanlah waktu dan kesehatan yang Allah beri untuk beramal sebaik-baiknya.
Jangan sampai kita menyesal ketika sehat telah hilang, ketika waktu telah habis, dan ketika kesempatan telah sirna. Setiap detik dari waktu kita adalah peluang untuk mendekatkan diri kepada Allah. Setiap tarikan nafas kita adalah kesempatan untuk memperbaiki diri. Jangan tertipu dengan kesehatan dan waktu luang yang kita miliki, karena sesungguhnya keduanya adalah ujian yang sangat halus.
Ibnul Jauzi mengingatkan bahwa setelah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan, dan setelah sehat akan datang kondisi sakit yang menghalangi kita dari beramal.
Penutup
Mari kita jadikan nasihat ini sebagai pengingat untuk diri kita, agar tidak tertipu oleh nikmat yang Allah beri. Syukurilah nikmat sehat dan waktu luang dengan memperbanyak amal kebaikan. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala senantiasa memberi kita taufik dan hidayah-Nya untuk memanfaatkan dua nikmat ini dalam ketaatan. Semoga kita termasuk hamba-hamba yang bersyukur dan tidak tertipu oleh dunia yang sementara ini.
"Kehidupan dunia ini hanya senda gurau dan permainan. Sesungguhnya, akhirat itulah kehidupan sebenarnya, sekiranya mereka mengetahui." (QS. Al-Ankabut 29: 64)
Semoga Allah selalu melindungi kita dari kelalaian dan menuntun kita menuju jalan ketaatan kepada-Nya. Aamiin ya Rabbal 'Alamin.