3. Memahami Hati Istri: Sebuah Kunci Keharmonisan
Setiap istri memiliki hati yang lembut, meskipun terkadang ia tampak kuat di hadapanmu. Janganlah engkau abaikan perasaan dan pikirannya. Rasulullah adalah contoh teladan bagi kita semua. Beliau senantiasa bersikap lembut kepada istri-istri beliau, bahkan dalam hal-hal kecil sekalipun.
Ketika Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha merasa cemburu, Rasulullah dengan penuh kasih sayang menenangkannya. Inilah bukti bahwa memahami hati istri adalah kunci keharmonisan rumah tangga.
4. Jadilah Pelindung, Bukan Penguasa
Wahai para suami, engkau adalah pemimpin dalam rumah tangga, tetapi bukan berarti engkau menjadi penguasa yang otoriter. Tugasmu adalah melindungi dan membimbing keluargamu dengan penuh cinta. Rasulullah bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku adalah yang terbaik di antara kalian kepada keluargaku." (HR. Tirmidzi)
Bersikaplah adil, bijaksana, dan penuh kasih sayang. Jadikan rumahmu sebagai tempat yang selalu dirindukan oleh istrimu karena ketentraman yang engkau ciptakan di dalamnya.
5. Menjaga Komunikasi yang Baik
Komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan hati suami dan istri. Jangan biarkan kesibukan dunia mengikis perhatianmu terhadap istrimu. Luangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesahnya, berbicara dari hati ke hati, dan merajut kebersamaan yang bermakna. Ketahuilah, kata-kata yang diucapkan dengan penuh kasih dapat menghilangkan segala duka dan kepenatan yang dirasakan istrimu.
Penutup
Wahai para suami, peranmu dalam pernikahan adalah amanah yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadikanlah rumah tanggamu sebagai surga kecil di dunia dengan mencurahkan cinta, kasih sayang, dan kelembutan kepada istrimu. Ingatlah selalu nasihat dari Syaikh Muhammad bin Sholeh al-'Utsaimin rohimahullahu ta'ala, bahwa perlakukanlah istrimu sebagaimana engkau ingin putrimu diperlakukan oleh suaminya.