"Berhijab bukan sekadar penutup kepala, melainkan simbol ketaatan, keberanian, dan keteguhan dalam menjalankan perintah-Nya. Dengan hijab, setiap Muslimah berdiri teguh dalam identitas dan keyakinannya, melawan arus diskriminasi dan ketidakadilan dengan kelembutan iman dan kekuatan tekad. Jadikan hijab sebagai bendera keimanan, pelindung jiwa, dan penjaga hati dari godaan dunia."
Dalam dunia yang semakin modern ini, hijab bukan hanya simbol identitas saja. Tetapi juga kewajiban yang diperintahkan oleh Allah SWT kepada setiap Muslimah. Hijab menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari seorang Muslimah, dan sekaligus juga menunjukkan ketaatan dan ketundukan kepada Allah. Namun, adanya dugaan larangan atau arahan untuk melepas hijab di ruang publik dan acara resmi oleh pihak manapun, tentu saja berkonsekuensi menimbulkan polemik yang mendalam. Larangan ini tidak hanya menyakitkan hati, tetapi juga mencerminkan ketidakpahaman terhadap esensi kebhinekaan dan hak kebebasan beragama yang dijamin oleh konstitusi Indonesia.Â
Kewajiban Berhijab dalam Islam
Hijab merupakan kewajiban bagi setiap Muslimah yang baligh dan berakal, sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nur ayat 31:
"Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya..."
Selain itu, dalam Surah Al-Ahzab ayat 59, Allah berfirman:
"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, 'Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.' Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenal, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Hadis Rasulullah SAW juga menegaskan pentingnya hijab. Dalam sebuah hadis, Rasulullah bersabda:
"Wanita adalah aurat, maka apabila ia keluar, syaitan akan menghiasinya (untuk menggoda kaum lelaki)." (HR. Tirmidzi)
Menghormati Konstitusi dan Pancasila
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, persatuan, dan keragaman. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak setiap warga negara untuk melaksanakan ajaran agamanya. Memakai hijab adalah manifestasi dari kebebasan beragama yang harus dihormati dan dilindungi. Sebagai simbol kesalehan dan keyakinan, hijab tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, melainkan sejalan dengan semangat kebhinekaan dan keragaman yang dianut oleh negara.
Hijab dan Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia menggariskan bahwa setiap individu berhak untuk mengekspresikan diri dan keyakinannya. Larangan terhadap hijab sama saja dengan membatasi hak fundamental ini. Ini tidak masuk akal, dan tidak Pancasilais. Karena ini mencerminkan tindakan diskriminatif yang bertentangan dengan semangat kemerdekaan dan kebebasan yang diperjuangkan oleh bangsa ini. Kebijakan yang yang diduga memaksa pelepasan hijab demi alasan keseragaman, menunjukkan ketidakpahaman terhadap prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang menghargai keberagaman.
Hijab dalam Kehidupan Sosial
Faktanya, perempuan berhijab saat ini telah membuktikan bahwa mereka dapat berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang. Mulai dari pendidikan, bisnis, hingga politik. Hijab tidak menghalangi produktivitas dan kreativitas. Justru, banyak Muslimah yang menginspirasi dunia dengan kontribusi nyata mereka. Ide-ide kreatif dalam berpakaian semakin berkembang, memungkinkan Muslimah untuk tetap tampil baik dan anggun, serta fungsional dalam kegiatan sehari-hari.
Kesimpulan
Kebijakan yang diduga melarang atau memaksa pelepasan hijab merupakan pelanggaran terhadap konstitusi dan nilai-nilai dasar negara kita. Memahami dan menghormati hak setiap individu untuk beragama dan mengekspresikan keyakinannya adalah bentuk penghormatan terhadap kebhinekaan dan kemanusiaan. Mari kita jadikan negara ini tempat di mana setiap orang bebas menjalankan keyakinannya tanpa rasa takut dan diskriminasi. Sebagai bangsa yang besar, kita harus terus berusaha menjunjung tinggi keadilan, kebebasan, dan persatuan di atas segala perbedaan.
Sebagai penutup, penulis berharap semoga tulisan ini menjadi pencerahan bagi kita semua untuk lebih memahami dan menghargai pentingnya kebebasan beragama dan ekspresi diri. Dengan demikian, kita bisa bersama-sama membangun masyarakat yang lebih harmonis dan saling menghargai. Sebagai umat Islam, marilah kita terus memperjuangkan hak-hak kita dengan cara yang bijaksana dan beradab, sejalan dengan ajaran Islam yang rahmatan lil 'alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H