ilmu agama sebagai kompas hidup. Ia akan menuntun kita dari kegelapan menuju cahaya kebenaran, memperkokoh iman, dan membawa kita kepada kebahagiaan yang abadi."
"Dalam keterbatasan umur yang kita miliki, prioritaskanlahDi tengah perjalanan hidup yang fana, kita seringkali terlena dengan gemerlap dunia yang melenakan. Padahal, umur kita terbatas, sementara langit ilmu itu luas tak bertepi.
Kehidupan di dunia ini memang bisa melenakan. Sibuk tiada henti, banyak tiada cukup. Ustad Muhammad Nuzul Dzikri hafidzahullah pernah menyampaikan, "Sebenarnya orang-orang yang sibuk tidak menuntut agama itu bukannya tidak punya waktu, akan tetapi mereka tidak memprioritaskan Allah di dalam hidupnya".
Dalam kebijaksanaan yang abadi, penting bagi kita untuk mengutamakan ilmu agama sebagai cahaya yang menuntun kita menuju kehidupan yang kekal.
Ilmu agama bukan sekadar pengetahuan tentang ritual dan hukum. Namun, ia adalah kompas yang mengarahkan kita pada jalan yang benar. Menghindarkan kita dari kegelapan kesesatan, dan mengisi jiwa kita dengan ketenangan yang hakiki.
Seperti yang termaktub dalam kitab Shifatush Shafwah karya Ibnul Jauzy, "Ilmu itu banyak sedangkan umur itu pendek (terbatas), maka ambillah ilmu (yang terpenting) yang engkau butuhkan dalam urusan agamamu."
Dalam pencarian ilmu, inilah langkah yang bisa kita ambil:
1. Luruskan Niat dan Awali dengan Doa
Setiap langkah menuju ilmu harus diawali dengan niat yang tulus dan doa yang ikhlas. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya." Niat yang lurus dan doa yang khusyuk akan membuka pintu-pintu hikmah dan barakah dalam pencarian ilmu kita.
2. Fokus pada Ilmu yang Membawa Manfaat
Dalam lautan ilmu yang tak berujung, kita harus bijak memilih ilmu yang membawa manfaat besar bagi kehidupan dunia dan akhirat. Ilmu agama adalah ilmu yang paling utama karena ia menyelamatkan kita dari jurang kesesatan dan mengantarkan kita ke taman-taman surga.