Al-Qur'an mencatat dalam surat Al-Qashash ayat 81 bahwa tidak ada yang dapat menolongnya dari azab Allah. Ini menjadi pelajaran bahwa kekayaan yang tidak disertai dengan rasa syukur dan pengabdian kepada Allah hanyalah jalan menuju kehancuran.
Kisah Namrud: Hancurnya Kesombongan
Namrud, raja yang mengaku sebagai tuhan, mengalami nasib tragis karena seekor nyamuk. Setelah menolak peringatan Allah, nyamuk kecil memasuki hidungnya dan bersarang di kepalanya selama bertahun-tahun, menyebabkan penderitaan yang luar biasa.
Dalam upaya menghilangkan sakit kepala, ia meminta istrinya untuk memukul kepalanya, yang akhirnya mengakibatkan kematiannya. Ini menunjukkan bahwa bahkan makhluk terkecil sekalipun bisa mengalahkan kekuatan terbesar ketika datang waktunya, dan bahwa kesombongan adalah awal dari kehancuran.
Kisah Abrahah: Gagalnya Ambisi
Abrahah, dengan pasukan gajahnya, berambisi untuk menghancurkan Ka'bah dan menggantinya dengan pusat ibadah di Yaman. Namun, Allah mengirimkan burung-burung yang melempari pasukannya dengan batu dari tanah liat, menyebabkan kehancuran mereka.
Abrahah sendiri mengalami penyakit fatal sebelum mencapai tujuannya. Ini mengingatkan kita bahwa tempat suci dan kebenaran akan selalu dilindungi oleh Allah, dan ambisi yang didasari oleh kebatilan pasti akan gagal.
Kisah Perang Ahzab: Terjangan Badai
Perang Ahzab atau Perang Khandaq adalah momen penting dalam sejarah Islam. Pasukan Muslim yang dipimpin oleh Nabi Muhammad SAW menghadapi pasukan gabungan Quraisy dan Yahudi yang jauh lebih besar. Namun, dengan strategi cerdas menggali parit sebagai pertahanan dan bantuan badai pasir yang memporak-porandakan kemah musuh, mereka berhasil mempertahankan Madinah.
Perang ini menunjukkan bahwa dengan keberanian dan strategi yang tepat, kebenaran akan selalu menang meski menghadapi ancaman yang besar.
Pelajaran dari Sejarah