"Tidaklah seorang Muslim meninggal dunia, kemudian disaksikan oleh empat orang yang adil dari tetangganya kecuali Allah berfirman: 'Aku terima syahadat kalian atasnya dan Aku ampuni dosa-dosanya yang tidak kalian ketahui.'" (HR. Ahmad).
Hadits ini memberikan harapan besar bagi orang beriman bahwa kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan, melainkan sebuah perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik di sisi Allah.
Sakaratul Maut bagi Orang Kafir
Sebaliknya, bagi orang kafir, kematian adalah awal dari penderitaan yang tiada akhir. Mereka akan menghadapi sakaratul maut yang mengerikan dan menyakitkan, kemudian memasuki neraka yang kekal. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Sungguh, orang-orang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik akan masuk Jahannam; mereka kekal selama-lamanya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (QS. Al Bayyinah [98]: 6).
Ayat ini memberikan gambaran tentang nasib tragis yang menanti orang-orang kafir, sebagai akibat dari kekufuran mereka terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Kesimpulan
Dari kajian di atas, jelaslah bahwa orang beriman tidak pernah takut menghadapi kematian. Mereka memandang kematian sebagai awal dari kehidupan abadi yang penuh dengan kenikmatan dan ridha Allah.
Sementara itu, orang kafir akan menghadapi sakaratul maut yang mengerikan dan siksaan neraka yang kekal. Oleh karena itu, marilah kita memperkuat keimanan dan amal shalih kita, agar kita dapat menghadapi kematian dengan tenang dan penuh keyakinan akan janji-janji indah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allahu Ta'ala a'lam bishawab.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H