Introspeksi juga membantu meningkatkan kemampuan kita dalam mengatur diri, menahan impuls antisosial, dan meningkatkan tanggung jawab pribadi.
Introspeksi memungkinkan kita untuk menjadi lebih kreatif dalam refleksi pekerjaan, sehingga penyesuaian dan perbaikan dapat terjadi.
Dengan meluangkan waktu untuk melihat ke dalam diri sendiri, kita dapat meningkatkan harga diri dan rasa syukur pada diri sendiri. Sekaligus juga mencari dan mendefinisikan kebahagiaan, sehingga kita dapat secara sadar mengejar kebahagiaan tersebut.
Mulainya dan Caranya Bagaimana ?
Untuk melakukan introspeksi diri dengan benar, mulailah dengan bertanya pada diri sendiri tentang apa yang membuat diri kita bahagia, apa yang kita takuti, dan apa yang kita nilai sesuatu itu bernilai dalam hidup. Nilai-nilai kehidupan apa yang membuat kita sehat, bahagia, sejahtera, mulia, dan bermakna.
Jujurlah tentang kekuatan dan kelemahan kita, dan identifikasi penyebab dari kelemahan dan kesalahan tersebut. Buat perubahan berdasarkan hasil introspeksi kita, dan berdamailah dengan diri sendiri dengan menerima kelemahan kita tanpa menyalahkan diri secara berlebihan.
Perlakukan diri kita dengan empati dan belas kasihan yang sama seperti kita  memperlakukan orang lain. Manfaatkan juga sumber daya luar seperti buku, konseling, atau dukungan dari sahabat dan keluarga dekat untuk mendapatkan wawasan tambahan.
Tinjau ulang nilai-nilai dan kepercayaan-kepercayaan yang mendasari tindakan dan keputusan kita, dan buatlah rencana untuk pertumbuhan pribadi yang konkret.
Dengan introspeksi yang benar, kita dapat memperkuat hubungan dengan Allah dan sesama, mencapai kebahagiaan hakiki di dunia dan akhirat, serta menjalani hidup dengan hati yang murni dan jiwa yang bersih. Aamiin ya robbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H