Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagaimana Kita Bisa Meraih Husnul Khatimah?

21 Juni 2024   05:48 Diperbarui: 21 Juni 2024   06:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Setiap langkah kebaikan yang kita lakukan adalah investasi untuk husnul khatimah. Berbuat baiklah tanpa henti, hingga ajal menjemput dalam keadaan diridhai." ~ @agungmsh

Bismillah. Alhamdulillah washshalatu wassalam ala rasulillah.

Husnul khatimah, atau akhir kehidupan yang baik, adalah impian setiap mukmin. Ini adalah puncak dari perjalanan hidup yang ditutup dengan keridhaan Allah. Kita semua pasti ingin mengakhiri hidup dengan cara yang membawa kita ke surga-Nya.

Jadi, bagaimana caranya kita bisa meraih husnul khatimah?

Ada beberapa tips yang bisa kita renungkan dan amalkan dengan sungguh-sungguh.

1. Beriman kepada Allah Ta'ala

Iman kepada Allah adalah fondasi utama bagi setiap mukmin. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surah Al-An'am ayat 48:
"Siapa pun yang beriman dan melakukan perbaikan, maka mereka tidak akan merasa takut dan tidak akan bersedih hati." (QS Al-An'am 6: 48)

Iman bukan sekadar pengakuan lisan, tapi keyakinan yang tertanam di hati dan tercermin dalam perbuatan. Iman yang kuat akan menjadi pilar yang menjaga kita dari kesyirikan dan kekafiran. Dengan iman yang kokoh, kita akan selalu terpaut pada Allah dalam setiap detik kehidupan kita, hingga akhirnya kita menemui-Nya dalam keadaan ridha dan diridhai.

2. Bertakwa kepada Allah Ta'ala

Takwa adalah kunci kemudahan dalam segala urusan, termasuk dalam meraih husnul khatimah. Allah berfirman:
"Siapa pun yang bertakwa kepada Allah, pasti Allah berikan kemudahan dalam urusannya." (QS Ath-Thalaq 65: 4)

Takwa mencakup rasa takut dan cinta kepada Allah yang mendorong kita untuk selalu taat dan menjauhi larangan-Nya. Dengan takwa, hati kita akan senantiasa terpaut pada Allah, dan kita akan meninggalkan dunia ini dalam keadaan diridhai oleh-Nya.

3. Beramal Shalih dan Membiasakan Kebaikan

Kebaikan harus menjadi nafas tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari kita. Allah Ta'ala menggabungkan keimanan dengan amalan shalih dalam banyak ayat-Nya. Salah satunya:
"Adapun orang yang bertobat dan beriman serta mengerjakan kebajikan, mudah-mudahan ia termasuk orang yang beruntung." (QS Al-Qasas 28: 67)

Kebiasaan berbuat baik akan membentuk karakter dan jiwa yang senantiasa dekat dengan kebaikan. Seperti yang dikatakan Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu, "Biasakanlah oleh kalian untuk berbuat kebaikan. Sesungguhnya kebaikan itu didapatkan dengan kebiasaan."

Namun, ingatlah bahwa keistiqamahan dalam beramal tidak menjamin husnul khatimah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya ada seorang hamba yang senantiasa beramal dengan amalan ahli neraka, tetapi ternyata dia termasuk ahli surga. Dan ada juga yang senantiasa beramal dengan amalan ahli surga ternyata dia termasuk ahli neraka. Sesungguhnya amalan-amalan itu tergantung bagaimana akhirnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Oleh karena itu, tetaplah rendah hati dan jangan pernah merasa cukup dengan amal kita. Selalu perbanyak istighfar, dan mohon pertolongan kepada Allah agar diberikan keteguhan hingga akhir hayat.

4. Berdoa dan Memohon Husnul Khatimah

Doa adalah senjata orang beriman. Berdoa agar diberi husnul khatimah adalah bentuk kesadaran bahwa kita membutuhkan pertolongan Allah dalam segala hal. Biasakanlah berdoa untuk selalu memohon akhir hidup yang baik, seperti:
"Ya Allah, aku memohon kepada-Mu husnul khatimah, dan aku berlindung kepada-Mu dari su'ul khatimah."

Dengan doa, kita menyadari bahwa segala sesuatu termasuk akhir hidup kita ada di tangan Allah. Maka, perbanyaklah doa, dan jangan pernah putus asa dalam memohon rahmat dan pertolongan-Nya.

5. Menjaga Lisan dan Perbuatan

Lisan dan perbuatan kita mencerminkan hati kita. Menjaga lisan dari ucapan yang tidak baik dan menjaga perbuatan dari hal-hal yang tidak diridhai Allah adalah cara untuk memastikan bahwa kita hidup dalam kebaikan. Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

Dengan menjaga lisan dan perbuatan, kita memastikan bahwa setiap tindakan dan ucapan kita tidak melukai orang lain, dan selalu berada dalam keridhaan Allah. Ini akan membantu kita untuk tetap berada di jalan yang lurus hingga akhir hayat.

Penutup

Akhir hidup yang baik bukanlah sesuatu yang datang begitu saja tanpa usaha. Ia adalah buah dari iman yang kokoh, amal yang berkesinambungan, takwa yang melekat dalam diri, doa yang tulus, serta lisan dan perbuatan yang terjaga.

Marilah kita terus berupaya, berdoa, dan berharap kepada Allah agar diberikan husnul khatimah. Karena hanya dengan rahmat-Nya kita bisa meraih penutup hidup yang mulia dan penuh berkah.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan kita untuk selalu berada di jalan-Nya dan menutup hidup kita dengan husnul khatimah. Aamiin ya Rabbal Alamin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun