Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Rahasiakan Amalanmu, karena Itu Puncak Keikhlasanmu

4 Juni 2024   06:07 Diperbarui: 4 Juni 2024   06:39 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tidak ada ketenangan hati yang lebih besar daripada menjaga amalan kebaikan tetap tersembunyi, karena keikhlasan sejati hanya ditemukan dalam penghambaan yang murni kepada Allah."

Kehidupan di dunia ini sungguh penuh godaan. Karenannya, menjaga kemurnian niat dalam beramal adalah tantangan besar bagi setiap Muslim. Terlebih di era media sosial, di mana segala sesuatu begitu mudah untuk dipamerkan. Hal ini mengingatkan nasihat Rasulullah dan para ulama besar betapa pentingnya keutamaan merahasiakan amalan kebaikan.

Rasulullah Saw bersabda: "Barangsiapa di antara kalian yang mampu memiliki amal shalih yang tersembunyi, maka lakukanlah" (HR. Ibnu Abi Syaibah). Hadis ini menekankan betapa pentingnya menyembunyikan amalan kebaikan kita dari pandangan orang lain. Hingga Rasulullah pun menegaskan, "Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertakwa, yang senantiasa merasa cukup, dan merahasiakan amalan ibadahnya (HR. Muslim).

Hal ini mengisyaratkan bahwa keikhlasan dalam beramal hanya bisa terjaga ketika kita menjauhkan diri dari pandangan manusia dan mengarahkan hati sepenuhnya kepada Allah.

Fudhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan: "Sebaik-baik amalan adalah yang paling tersembunyi, karena amal tersebut lebih mampu menangkal godaan syaithan dan lebih jauh dari riya." Dalam pernyataan ini, beliau mengingatkan kita akan bahaya riya, sebuah penyakit hati yang sering kali mengintai dalam setiap tindakan ibadah kita. Dengan menyembunyikan amalan, kita melindungi diri dari tipu daya syaitan yang senantiasa berusaha merusak niat kita.

Imam Malik rahimahullah menambahkan: "Siapa suka dibukakan kelapangan pada hatinya, dan keselamatan dari kengerian sakaratul maut, serta dahsyatnya pada hari Kiamat, maka hendaknya amalannya yang disembunyikannya itu lebih banyak daripada amalan yang tampak." Nasihat ini memberikan kita gambaran tentang betapa besarnya manfaat yang bisa kita peroleh jika kita menjaga amalan kita tersembunyi. Tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat, kita akan merasakan kelapangan dan keselamatan yang luar biasa.

Lebih jauh lagi, Imam Ibnul Jauzi rahimahullah menyatakan: "Alangkah sedikitnya orang yang beramal karena Allah Ta’ala dengan ikhlas, karena kebanyakan manusia ingin agar ibadah mereka terlihat oleh orang lain."

Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa ikhlas dalam beramal adalah sesuatu yang sangat langka dan berharga. Kebanyakan manusia cenderung ingin mendapatkan pengakuan dari sesama atas amalan mereka, sehingga sulit sekali menjaga keikhlasan.

Merahasiakan amalan kebaikan bukan berarti kita tidak boleh melakukan kebaikan yang terlihat oleh orang lain. Namun, ini adalah soal menjaga keseimbangan dan niat. Amalan yang tersembunyi adalah tameng terbaik dari godaan syaitan dan riya. Ia adalah bukti ketulusan seorang hamba dalam mencari ridha Allah semata.

Amalan tersembunyi juga mengajarkan kita untuk beribadah dengan penuh keikhlasan tanpa mengharapkan pujian dari manusia. Ini adalah bentuk penghambaan yang murni, di mana hanya Allah yang menjadi saksi atas usaha kita.

Dalam setiap langkah, kita perlu mengingat bahwa yang paling penting adalah bagaimana Allah melihat amalan kita, bukan bagaimana manusia menilainya.

Dalam mengaplikasikan ajaran ini, marilah kita mulai dengan hal-hal kecil. Mungkin dengan memberikan sedekah secara diam-diam. Memperbanyak doa dan dzikir dalam kesendirian, atau membantu sesama tanpa perlu diketahui banyak orang.

Setiap tindakan kecil yang dilakukan dengan ikhlas dan tersembunyi, In Syaa Allah akan memberikan dampak besar dalam memperkuat hubungan kita dengan Allah.

Akhir kata, mari kita renungkan dan amalkan nasihat para ulama dan hadis Nabi ini. Menjaga amalan kebaikan tetap tersembunyi adalah kunci untuk meraih ketenangan hati dan kebahagiaan sejati di dunia dan akhirat.

Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk selalu ikhlas dan menjaga amal ibadah kita hanya untuk-Nya. Aamiin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun