2. Jika engkau tak bisa membahagiakannya, janganlah membuatnya sedih
Kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam kehidupan setiap orang. Jika kita tidak mampu membawa kebahagiaan bagi saudara kita, setidaknya kita harus berusaha untuk tidak menjadi penyebab kesedihannya. Perasaan dan emosi setiap orang harus dihargai dan dihormati.
Memberikan dukungan emosional, mendengarkan keluh kesah dengan empati, dan tidak menambah beban pikiran saudara kita adalah bentuk ibadah yang sangat mulia.
Dalam hadits disebutkan: "Siapa yang menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan satu kesulitan darinya pada hari kiamat" (HR. Muslim).
3. Jika engkau tidak ingin memujinya, janganlah mencelanya
Memuji dan memberikan penghargaan atas kebaikan yang dilakukan orang lain dapat mempererat tali silaturahim dan meningkatkan semangat serta motivasi.
Namun, jika kita tidak mampu memberikan pujian, janganlah mencela atau merendahkan saudara kita. Kritik yang tidak membangun dapat merusak harga diri dan menimbulkan perpecahan.
Dalam berkomunikasi, kita harus menjaga adab dan akhlak dengan tidak mengucapkan kata-kata yang bisa menyakitkan hati orang lain.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Katakan kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.' Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh nyata bagi manusia" (QS. Al-Isra: 53).
Ini artinya, setan tidak akan mampu menggelincirkan kita bila kita berkata benar atau jujur. Baik jujur dalam berniat, jujur dalam berperilaku, maupun jujur pada diri sendiri.
Inspirasi dan Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari