Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perhatikan 3 Hal Ini untuk Saudaramu

2 Juni 2024   06:07 Diperbarui: 2 Juni 2024   06:38 288
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Jika engkau tak bisa membahagiakannya, janganlah membuatnya sedih

Kebahagiaan adalah salah satu tujuan utama dalam kehidupan setiap orang. Jika kita tidak mampu membawa kebahagiaan bagi saudara kita, setidaknya kita harus berusaha untuk tidak menjadi penyebab kesedihannya. Perasaan dan emosi setiap orang harus dihargai dan dihormati.

Memberikan dukungan emosional, mendengarkan keluh kesah dengan empati, dan tidak menambah beban pikiran saudara kita adalah bentuk ibadah yang sangat mulia.

Dalam hadits disebutkan: "Siapa yang menghilangkan satu kesulitan dari seorang mukmin, Allah akan menghilangkan satu kesulitan darinya pada hari kiamat" (HR. Muslim).

3. Jika engkau tidak ingin memujinya, janganlah mencelanya

Memuji dan memberikan penghargaan atas kebaikan yang dilakukan orang lain dapat mempererat tali silaturahim dan meningkatkan semangat serta motivasi.

Namun, jika kita tidak mampu memberikan pujian, janganlah mencela atau merendahkan saudara kita. Kritik yang tidak membangun dapat merusak harga diri dan menimbulkan perpecahan.

Dalam berkomunikasi, kita harus menjaga adab dan akhlak dengan tidak mengucapkan kata-kata yang bisa menyakitkan hati orang lain.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Katakan kepada hamba-hamba-Ku, 'Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.' Sungguh, setan itu selalu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sungguh, setan adalah musuh nyata bagi manusia" (QS. Al-Isra: 53).

Ini artinya, setan tidak akan mampu menggelincirkan kita bila kita berkata benar atau jujur. Baik jujur dalam berniat, jujur dalam berperilaku, maupun jujur pada diri sendiri.

Inspirasi dan Implementasi dalam Kehidupan Sehari-hari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun