Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Lentera Rezeki: Amalan yang Menyinari Hidup

23 Mei 2024   17:09 Diperbarui: 23 Mei 2024   17:11 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdoalah di keheningan malam, agar kebaikan dan keberlimpahan senantiasa menyinari kehidupan. | Foto: tafsiralquran.ic

"Bangun malam untuk sholat, istighfar di waktu sahur, sedekah yang tulus, dan dzikir pagi petang adalah lentera rezeki yang menuntun hidup dalam keberkahan."

Di saat dunia terlelap dalam sunyi dalam hening malam, terdapat waktu yang begitu Istimewa. Di waktu itu, rahmat Allah turun tercurah dengan derasnya. Pada saat itulah, seorang insan yang bangun untuk menunaikan sholat malam, dalam sujud yang khusyuk dan doa yang tulus, akan merasakan berkah yang melimpah ruah.

Amalan ini adalah kunci pertama yang membuka pintu rezeki. Juga memancarkan cahaya ke dalam hidup yang mungkin tengah dikelilingi kegelapan.

Ketika fajar menyingsing, dalam keheningan waktu sahur, istighfar menjadi lantunan yang menggema lembut di udara. Dengan penuh penyesalan dan harap, kita memohon ampunan-Nya. Berharap bisa membersihkan noda dosa yang menggelapkan hati.

Baca juga: Mengapa

Istighfar di waktu sahur adalah amalan yang mengundang rezeki. Karena itu, banyaklah istighfar di waktu itu. Tak saja ia akan menyucikan jiwa, namun juga akan mendekatkan kita pada kasih sayang Allah yang Maha Pengampun.

Sedekah, itu sebuah tindakan sederhana yang memiliki dampak luar biasa. Dengan tangan yang terbuka, senyum yang tulus, ucapan yang ramah yang terlahir dari jiwa, sedekah itu akan membuka keberlimpahan dunia. Juga memberatkan amalan di akhiratnya.

Saat kita memberikan sebagian dari apa yang kita miliki kepada yang membutuhkan, sesungguhnya kita sedang menyalakan pelita di lorong gelap kehidupan. Sedekah tidak hanya mencerahkan hari mereka yang menerima, tetapi juga membuka pintu rezeki bagi kita yang memberi. Hati yang Ikhlas, serta penuh kasih sayang, adalah magnet bagi rezeki yang berlimpah.

Dzikir, baik di awal hari maupun di akhir hari, adalah cara untuk mengingat Allah dan mensyukuri segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Ulama terdahulu menyebutnya sebagai dzikir pagi dan petang.

Dalam setiap dzikir, terdapat ketenangan yang menyelimuti hati, membawa kedamaian dan ketentraman. Dzikir adalah amalan yang menghubungkan kita dengan Sang Pencipta, memancarkan cahaya dalam hidup dan menarik rezeki yang berkah.

Ibnul Qoyyim -- rohimahulloh - mengatakan, rezeki bisa datang melalui empat amalan. Sholat di sepertiga malam, istighfar di waktu sahur, sedekah yang rutin, dan dzikir di awal serta akhir hari.

Namun, ada pula hal-hal yang dapat menghalangi datangnya rezeki. Tidur pagi yang berlebihan adalah salah satunya. Ketika matahari telah terbit, namun kita masih terlelap, rezeki yang seharusnya menghampiri pun menjauh. Begitu pula dengan kurangnya sholat, yang mengeringkan sumber keberkahan dan rezeki yang Allah titipkan.

Malas-malasan, sebuah sikap yang membekukan potensi diri dan menjauhkan kita dari rezeki. Ketika kita enggan bergerak dan berusaha, rezeki pun enggan datang mendekat. Berhati-hatilah dengan khianat dan dusta, karena kejujuran adalah pelita yang menerangi jalan rezeki. Setiap bentuk kecurangan menutup pintu rezeki, menghancurkan kepercayaan, dan mengundang murka-Nya.

Karena itu, hindari empat perkara yang dapat menghalangi rezeki. Yaitu tidur di pagi hari, sedikitnya sholat, malas-malasan, dan berkhianat atau pun tidak jujur.

Rezeki itu punya banyak wajah. Bukan sekadar harta yang berlimpah, namun juga bisa dalam bentuk ilmu yang bermanfaat, dan amal shalih yang tulus. Rezeki yang sesungguhnya adalah yang membuat tegak agama kita. Rezeki yang baik akan mendekatkan kita kepada Allah, dan membantu kita untuk taat kepada-Nya.

Jadi, Ilmu yang mendalam, menghiasi iman dan amal yang tulus, menjadi jalan bagi rezeki yang penuh berkah.

Wahai insan, kenalilah amalan-amalan yang membuka pintu rezeki. Bersamaan  itu pula, jauhilah perkara-perkara yang menghalanginya.

Hidup dalam keberkahan, dalam cahaya yang dipancarkan oleh amalan-amalan baik, adalah hidup yang sejahtera dalam ridha Ilahi. Biarlah lentera rezeki ini menyinari setiap langkah kita, membawa kita menuju kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun