Namun, ada pula hal-hal yang dapat menghalangi datangnya rezeki. Tidur pagi yang berlebihan adalah salah satunya. Ketika matahari telah terbit, namun kita masih terlelap, rezeki yang seharusnya menghampiri pun menjauh. Begitu pula dengan kurangnya sholat, yang mengeringkan sumber keberkahan dan rezeki yang Allah titipkan.
Malas-malasan, sebuah sikap yang membekukan potensi diri dan menjauhkan kita dari rezeki. Ketika kita enggan bergerak dan berusaha, rezeki pun enggan datang mendekat. Berhati-hatilah dengan khianat dan dusta, karena kejujuran adalah pelita yang menerangi jalan rezeki. Setiap bentuk kecurangan menutup pintu rezeki, menghancurkan kepercayaan, dan mengundang murka-Nya.
Karena itu, hindari empat perkara yang dapat menghalangi rezeki. Yaitu tidur di pagi hari, sedikitnya sholat, malas-malasan, dan berkhianat atau pun tidak jujur.
Rezeki itu punya banyak wajah. Bukan sekadar harta yang berlimpah, namun juga bisa dalam bentuk ilmu yang bermanfaat, dan amal shalih yang tulus. Rezeki yang sesungguhnya adalah yang membuat tegak agama kita. Rezeki yang baik akan mendekatkan kita kepada Allah, dan membantu kita untuk taat kepada-Nya.
Jadi, Ilmu yang mendalam, menghiasi iman dan amal yang tulus, menjadi jalan bagi rezeki yang penuh berkah.
Wahai insan, kenalilah amalan-amalan yang membuka pintu rezeki. Bersamaan itu pula, jauhilah perkara-perkara yang menghalanginya.
Hidup dalam keberkahan, dalam cahaya yang dipancarkan oleh amalan-amalan baik, adalah hidup yang sejahtera dalam ridha Ilahi. Biarlah lentera rezeki ini menyinari setiap langkah kita, membawa kita menuju kehidupan yang penuh berkah dan kebahagiaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H