"Keberanian mengejar impian tertinggi adalah langkah pertama menuju kemuliaan yang abadi."
Hidup ini hanyalah sekali. Karena itu harus bernilai, luhur, mulia, dan bermakna. Rasulullah SAW menyampaikan pesan yang mendalam tentang prinsip hidup yang luhur.
"Sesungguhnya Allah Maha Pemurah menyukai kedermawanan dan akhlak yang mulia, serta membenci akhlak yang rendah / hina.." (HR. Al-Hakim)
Allah SWT mencintai kemurahan hati dan akhlak yang terpuji, sementara Dia benci pada sikap yang hina dan rendah. Pesan ini memberi kita arahan untuk bersemangat mengejar yang tinggi dan meninggalkan yang rendah.
Sebagai umat Nabi Muhammad SAW, kita dituntut untuk menjalani kehidupan yang mulia, bermakna dan bermanfaat. Dengan semangat ini, marilah kita berkomitmen:
1. Dekat dengan Al-Qur'an. Al-Qur'an merupakan pedoman utama dalam kehidupan seorang Muslim yang harus menjadi teman setia dalam kehidupannya. Mendekatkan diri pada Al-Qur'an dengan membaca, memahami, dan mengamalkan ayat-ayat-Nya adalah hal terpenting untuk mendekatkan diri pada keagungan Ilahi.
2. Membangun akhlak mulia. Akhlak yang mulia sangat penting dalam Islam. Meningkatkan budi pekerti yang baik seperti jujur, amanah, dan sabar adalah inti dari ajaran Islam.
3. Berorientasi pada akhirat. Orientasi pada akhirat adalah landasan penting dalam menjalani kehidupan. Semua usaha dan ilmu yang diperoleh harus dimanfaatkan untuk mencapai kebahagiaan abadi di akhirat.
4. Mengikuti acara dan kegiatan yang bermafaat. Aktivitas yang memperkaya rohani dan intelektual seperti mengikuti acara ilmiah atau seminar agama sangat penting untuk terus belajar dan berkembang.
5. Menjaga kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan jasmani dan rohani adalah modal utama dalam menjalani kehidupan. Tanpa kesehatan yang baik, sulit untuk mencapai potensi maksimal dalam belajar dan beribadah.
6. Memiliki tujuan hidup yang jelas. Menentukan tujuan hidup yang jelas membantu mengarahkan langkah-langkah ke depan dan memberi motivasi untuk terus berusaha.
7. Mengembangkan keterampilan praktis. Keterampilan praktis seperti keterampilan komunikasi, manajemen waktu, kreativitas, berpikir kritis, keuangan, problem solving skills juga penting dalam kehidupan sehari-hari.
8. Bersikap rendah hati dan terbuka terhadap ilmu. Sikap rendah hati dan terbuka terhadap ilmu membantu seseorang untuk terus belajar dan mengembangkan diri.
9. Berperan aktif dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. Terlibat dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan adalah cara untuk memberi manfaat kepada sesama dan menjadi bagian dari solusi untuk permasalahan di sekitar.
10. Hindari kesia-siaan. Seperti terlalu banyak waktu di media sosial, atau aktivitas yang tidak bermanfaat.
Allah menciptakan kita untuk tujuan yang agung, bukan untuk terbuang sia-sia dalam hal-hal yang tak bernilai. Imam Malik pernah mengatakan. "Kalian harus punya cita-cita dan bermain di hal-hal tinggi dan mulia, dan berhati-hatilah dengan hal-hal yang rendahan dan hal-hal yang kecil. Karena Allah suka pada hal-hal yang tinggi dan besar. Allah tak suka hal-hal yang rendahan dan mimpi-mimpi yang rendahan". Karena itu, tinggalkan hal-hal yang receh dan tak penting.
Allah adalah Dzat Yang Maha Mulia dan Dermawan. Dia mencintai segala bentuk kemuliaan dan kedermawanan. Oleh karena itu, jangan pernah merendahkan impian dan cita-cita kita. Setiap langkah yang kita ambil, baik dalam belajar, bekerja, maupun berbisnis, hendaknya bermuara pada mencari keridhaan-Nya dan memperoleh surga.
Cita-cita kita haruslah tinggi, diperjuangkan dengan niat suci untuk meraih surga. Jangan sekadar mengejar dunia yang fana. Ketika kita mengejar akhirat dengan sungguh-sungguh, maka dunia akan tunduk dan mengikutinya. Uang, karir, kekayaan, penghargaan, jabatan, bahkan peluang dan kebaikan yang lebih besar akan datang sebagai hasil dari perjuangan kita yang tulus.
Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu pernah mengingatkan, "Janganlah kita merendahkan cita-cita". Perubahan karakter dan akhlak yang mulia adalah kunci untuk meraih kesuksesan sejati. Jangan pernah puas dengan kebiasaan biasa, rata-rata, atau standar yang rendah.
Marilah kita bersiap-siap dengan bekal terbaik untuk menghadapi alam kubur dan akhirat kita. Berjuanglah untuk membangun mimpi-mimpi yang tinggi, tidak hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga untuk kebaikan umat dan untuk meraih keridhaan Ilahi.
Kemuliaan ada di ujung impian yang kita kejar. Tinggalkan hal-hal receh, dan kejarlah yang terbaik !
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H