Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Memahami Cinta, Kebaikan dan Kelemahlembutan Keluarga

5 Mei 2024   06:07 Diperbarui: 5 Mei 2024   06:43 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai kapan pun, anak-anak itu butuh cinta, kebaikan dan kelemahlembutan dari keluarga dan lingkungannya. | Foto: medium.com

"Cinta sejati dalam keluarga mengalir lembut seperti gemulai angin, membawa kelembutan dan kebaikan yang menyejukkan. Ketika kita memahami arti kelembutan, kita menggenggam kunci untuk membuka pintu menuju kebaikan dunia dan akhirat. Allah Maha Lembut, dan cinta-Nya terpancar melalui kelembutan yang kita curahkan kepada sesama."

Di lembayung cinta yang menari-nari di sudut-sudut kehidupan, terpancarlah kebaikan sebagai sinar di malam yang sunyi. Namun, yang abadi adalah cinta dan kelemahlembutan.

Sebuah pesan menembus hati, sungguh, agung dan lembut, dari Sang Pencipta yang Mahabesar, bagi mereka yang menginginkan kebaikan dalam keluarga.

Tatkala air mata merintik di sisi anak yang renta, ingatlah lima hadis yang mengalir seperti sungai ilahi:

Pertama, ketika dada terasa sesak oleh amarah, Rasulullah menuntun bahwa kebaikan Allah terwujud dalam kelembutan.  Katanya, “Jika Allah menginginkan kebaikan bagi sebuah anggota keluarga, maka Dia akan memasukkan kelembutan kepada mereka.” (HR Ahmad)

Kedua, wahai pemilik hati yang dihiasi kasih dan sayang, bersedihlah, karena kelemahlembutan itu senyatanya menawan. “Tidaklah kelemahlembutan ada pada sesuatu kecuali akan menghiasinya dan tidaklah dicabut darinya melainkan akan memperjeleknya.” (HR Muslim)

Ketiga, ingatlah, apabila terhalang dari kelembutan, lantas terhalang pula dari kebaikan yang hakiki. “Siapa saja yang dihalangi dari kelemahlembutan maka dihalangi pula dari kebaikan.” (HR Muslim)

Keempat, siapa yang disentuh lembut oleh petunjuk Ilahi, sungguh, ia meraih kebaikan dunia dan akhirat. “Sungguh orang yang telah diberi bagian kelembutan berarti ia telah diberi bagian kebaikan dunia dan akhirat” (HR. Ahmad)

Kelima, dan ingatlah, Allah Maha Lembut dan mencintai yang lembut. “Sesungguhnya Allah Maha Lembut dan mencintai kelembutan” (HR. Muslim)

Maka, di antara langkah tegar dan ucapan yang menggertak, renungkanlah pesan-pesan yang meresap dari Nabi tercinta. Biarlah keluarga diwarnai oleh cinta dan kelemahlembutan, sehingga kebaikan Allah tercurah seperti dalam gemulai angin yang menyejukkan, dan seperti kehangatan dalam sinar fajar.

Jadi, cinta sejati dalam keluarga tidak hanya terwujud dalam kata-kata manis, tetapi juga dalam kelembutan yang mendalam. Kelemahlembutan adalah kunci yang membuka pintu kebaikan dalam setiap hubungan. Mari kita memahami dan menerapkan cinta, kelembutan, dan kebaikan dalam keluarga, sehingga sinar kebaikan Allah tercurah dalam gemulai angin yang menyejukkan dan kehangatan dalam sinar fajar.

Hindari Bersikap Kasar atau Keras

Lekatkan dan penuhi hatimu dengan lima hadis yang telah disampaikan diatas, sebelum engkau melangkah dengan kasar atau keras kepada anak-anakmu. Ingatlah bahwa kelembutan adalah cahaya yang menerangi jalan kebaikan.

Dampaknya, jika kita kehilangan kelembutan dalam keluarga, kita juga kehilangan jalan menuju kebaikan sejati. Ketika kekerasan menggantikan kelembutan, hubungan pun terancam terputus, dan hati-hati pun semakin jauh.

Bersikaplah lemah lembut, penuh cinta dan kebaikan kepada keluarga, sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah, agar kita dapat meraih keberkahan dan kebahagiaan dalam hidup ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun