Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Membongkar Kegagalan Tol Bocimi: Tragedi di Balik Amblesnya Infrastruktur Negara

7 April 2024   21:36 Diperbarui: 7 April 2024   22:19 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegagalan infrastruktur Tol Bocimi | TribunJabar.id/M Rizal Jalaludin via Kompas

Kesimpulan

Tragedi di jalan tol Bocimi menjadi sebuah pembelajaran yang berharga bagi kita semua. Ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang pentingnya memperhitungkan risiko dan memastikan keselamatan dalam setiap proyek infrastruktur yang kita bangun. Dari kegagalan ini, kita dapat mengambil beberapa pembelajaran yang berharga.

Pertama, kita harus selalu melakukan penelitian awal yang teliti dan menyeluruh tentang kondisi geologi dan topografi sebelum memulai pembangunan infrastruktur. Kegagalan untuk memahami lingkungan tempat proyek berada dapat berujung pada tragedi yang menghancurkan.

Kedua, pentingnya menerapkan desain dan teknologi konstruksi yang memadai tidak bisa diabaikan. Investasi dalam sistem pengamanan seperti talut dan dinding penahan adalah langkah yang cerdas untuk mengurangi risiko terjadinya longsor dan amblesnya jalan.

Ketiga, proses pengujian dan pengawasan harus diperketat untuk memastikan bahwa proyek infrastruktur memenuhi standar keselamatan yang ketat. Setiap kesalahan dalam proses uji laik fungsi dapat memiliki konsekuensi yang fatal.

Terakhir, tanggung jawab dalam membangun infrastruktur yang aman dan handal adalah tugas bersama. Pemerintah, pengembang, insinyur, dan masyarakat harus bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap proyek infrastruktur dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab.

Tantangan dalam membangun infrastruktur yang aman dan handal memang besar, tetapi dengan kesadaran akan risiko dan komitmen untuk memprioritaskan keselamatan, kita dapat menghadapinya dengan lebih baik. Kita harus belajar dari tragedi di jalan tol Bocimi dan berupaya untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Dengan demikian, kita dapat membangun masa depan yang lebih aman dan lebih baik bagi semua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun