8. Sabar dalam Menuntut Ilmu.
Kesabaran dan ketekunan adalah kunci untuk menembus batasan-batasan dalam mencari ilmu yang bermanfaat.
Memperoleh ilmu yang bermanfaat membutuhkan kesabaran dan ketekunan. Mereka yang benar-benar mencintai ilmu akan bersabar dalam menghadapi rintangan dan tantangan yang muncul dalam proses belajar, tanpa pernah menyerah pada kelelahan atau keputusasaan.
9. Sungguh-sungguh Mengkritik Diri, Penuh Penghargaan pada Orang Lain.
Di antara tanda-tanda ilmu yang bermanfaat adalah kejujuran dalam mengkritisi dan menilai diri sendiri, sambil tetap memelihara penghargaan dan prasangka baik terhadap kebaikan yang ada pada sesama. Itulah ciri dari hati yang terbuka dan rendah hati.
10. Tidak Merasa Dirinya Berilmu dan tidak mengaku diri berilmu.
Tak pernah sama sekali terdengar, ungkapan diri "Saya ahlinya untuk soal ini". Tapi, sebaliknya, ia senantiasa mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menilai sesuatu meski itu nampak mudah dan biasa baginya.
Mengakui bahwa kita selalu memiliki ruang untuk belajar adalah langkah pertama menuju pengetahuan yang lebih dalam dan bermanfaat.
Dalam banyak kasus, orang yang berilmu seolah ia menyembunyikan kekayaan ilmunya. Padahal, senyatanya kehadiran ilmu yang berlimpah tidak mengekspresikan dirinya dalam kesombongan. Mereka yang berilmu yang bermanfaat tidak mencari pengakuan atas kekayaan ilmu mereka, melainkan menyerahkan diri pada kebaikan yang lebih besar.
Ia lebih suka bertanya, menyimak apa yang ingin diketahuinya, belajar banyak dari jawaban-jawaban yang ia dapatkan, dan mencatat dalam hati bahwa itu adalah ilmu baru yang ia syukuri sepenuhnya.
Mengembara melalui jejak ilmu yang bermanfaat adalah perjalanan yang membebaskan jiwa dan mencerahkan hati. Dalam kesederhanaan dan ketulusan, kita menemukan kebesaran yang sesungguhnya. Maka, mari kita berjalan bersama-sama menuju cahaya ilmu yang memuliakan jiwa dan menghormati kebenaran.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyuk, jiwa yang tidak merasa kenyang (puas), dan dari doa yang tidak dikabulkan" (HR. Muslim no. 2722)