Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Kelelahan Fatal: Sorotan atas Insiden Penerbangan Batik Air ID-6723

10 Maret 2024   20:39 Diperbarui: 12 Maret 2024   08:19 824
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelelahan Kru Penerbangan: Risiko Fatal dalam Transportasi Udara | Image: Dokumen Investigasi KNKT via Kompas

"Kita harus memprioritaskan keselamatan penerbangan di atas segalanya. Insiden ini menunjukkan betapa pentingnya manajemen kelelahan yang efektif."

Kasus penerbangan Batik Air ID-6723 dari Kendari menuju Jakarta pada 25 Januari 2024, kini jadi sorotan. Pilot dan kopilot ditemukan tertidur selama penerbangan sehingga menyebabkan penyimpangan jalur penerbangan.

Investigasi yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan didukung data dari Batik Air dan Kementerian Perhubungan, mengungkap temuan penting terkait manajemen kelelahan dan pengawasan prosedural di dalam maskapai.

Penyebab utama insiden tersebut ditentukan karena kelelahan, terutama yang menimpa kopilot. Ia baru saja menjadi orangtua dari anak kembar dan mengalami gangguan pola tidur karena tanggung jawab mengasuh anak. Kelelahan ini mengganggu kewaspadaan kopilot selama penerbangan, sehingga berkontribusi pada penurunan kinerja operasional.

Analisis lebih lanjut menemukan dugaan adanya kekurangan dalam sistem manajemen risiko kelelahan Batik Air, terutama tidak adanya prosedur rinci mengenai penilaian daftar periksa pribadi, yang dikenal dengan daftar periksa "IM SAFE". Kurangnya pedoman khusus bagi pilot untuk menilai kondisi fisik dan mental mereka sebelum penerbangan, memperburuk risiko insiden terkait kelelahan.

Ketaatan awak pesawat terhadap prosedur operasi standar (SOP) juga terganggu, terbukti dengan tidurnya pilot dan kopilot secara bersamaan. Meskipun para kru pada awalnya mengikuti protokol dalam pertukaran tugas, kelalaian kopilot yang disebabkan oleh kelelahan menyebabkan terganggunya kewaspadaan operasional. Akibatnya pesawat jadi menyimpang dari jalur penerbangan yang dimaksudkan.

Dari perspektif risk management, kerugian yang didapat dari kejadian ini cukuplah banyak. Namun kerugian yang penting diperhatikan adalah meliputi:

1. Kerugian finansial

Maskapai penerbangan dapat mengalami kerugian finansial akibat biaya operasional tambahan, seperti investigasi, penggantian awak pesawat yang tidak aktif, dan denda yang mungkin diberikan oleh regulator atau otoritas penerbangan.

2. Kerusakan reputasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun