Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bagaimana Membangun Kepemimpinan Kuat dan Keterampilan Manajerial di Era Perubahan

5 Desember 2023   06:07 Diperbarui: 5 Desember 2023   06:24 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Pelatihan berkelanjutan. Menyusun program pelatihan rutin yang terfokus pada pengembangan keterampilan manajerial, baik yang bersifat teknis maupun interpersonal. Ini termasuk pelatihan dalam perencanaan strategis, pengelolaan waktu, dan komunikasi efektif.
2. Mentoring dan pembimbingan. Mendorong program mentoring di seluruh organisasi, di mana manajer senior dapat memberikan panduan dan wawasan kepada manajer yang lebih junior. Pembimbingan ini dapat membantu mentransfer pengalaman dan keterampilan secara langsung.
3. Penilaian keterampilan individu. Melakukan penilaian keterampilan secara teratur untuk mengidentifikasi area di mana keterampilan manajerial dapat ditingkatkan. Ini dapat mencakup aspek seperti delegasi tugas, pengambilan keputusan, dan manajemen konflik.

Kasus Sukses dan Studi Kasus:

Accenture: Transformasi Melalui Pelatihan Keterampilan Manajerial.
Ambil contoh Accenture (Dublin, Irlandia), perusahaan yang secara aktif terlibat dalam mengubah dinamika internal mereka melalui program pelatihan keterampilan manajerial yang terfokus. Dalam studi kasus ini, kita akan menyelidiki dampak positif yang diberikan oleh Accenture pada produktivitas, retensi karyawan, dan inovasi melalui pendekatan pelatihan keterampilan manajerial yang terstruktur dan terukur.
Dengan fokus pada identifikasi potensi kepemimpinan dan penggunaan strategi penilaian holistik, Accenture telah berhasil menciptakan lingkungan kerja yang adaptif dan responsif terhadap perubahan. Program ini tidak hanya menghasilkan pemimpin yang efektif tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk meraih kesuksesan jangka panjang.

Teach For All: Implementasi Model Keterampilan Manajerial di Organisasi Non-Profit.

Seiring berjalannya waktu, Teach For All mengadopsi model keterampilan manajerial yang terbukti efektif dalam sektor bisnis untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan mereka. Kasus ini mengulas bagaimana pemimpin di Teach For All berhasil mengimplementasikan model ini, memperkuat kemampuan manajerial mereka, dan meningkatkan dampak organisasi terhadap kualitas pendidikan global. Implementasi model keterampilan manajerial ini membantu organisasi non-profit ini mencapai tujuan mereka dengan lebih efisien dan efektif, sejalan dengan komitmen mereka terhadap perbaikan pendidikan di seluruh dunia.

Google: Manajemen Perubahan di Perusahaan Teknologi.

Google, sebagai perusahaan teknologi terkemuka, telah menjadi contoh dalam mengelola perubahan melalui peningkatan keterampilan manajerial. Studi kasus ini akan menggali langkah-langkah spesifik yang diambil oleh pemimpin di Google untuk menghadapi tantangan perubahan cepat di lingkungan teknologi yang terus berubah. Dari penerapan metode Agile hingga promosi budaya inovasi, Google telah berhasil menciptakan model manajemen perubahan yang efektif di industri teknologi, memungkinkan mereka untuk tetap relevan dan adaptif dalam menghadapi

Langkah-langkah konkret, kasus sukses dan studi kasus diharapkan dapat memberikan wawasan. Juga memberikan panduan praktis bagi pembaca dalam meningkatkan keterampilan manajerial di organisasi mereka. Lalu, yakinilah bahwa keterampilan manajerial yang mutakhir yang kita kuasai akan dapat menjadi pendorong utama keberhasilan organisasi dalam menghadapi tantangan yang kompleks.

V. Tips Praktis untuk Perubahan Organisasi: Berbagi Pandangan dan Pengalaman

Dalam menghadapi perubahan organisasi, terdapat beberapa tips praktis yang bisa menjadi panduan berharga:
1. Adaptabilitas sebagai kunci utama. Pemimpin perlu memiliki adaptabilitas untuk menghadapi perubahan tanpa kehilangan arah dan visi jangka panjang.
2. Dengarkan dengan aktif dan empati. Mendengarkan secara aktif dan empati menciptakan ruang yang memotivasi keterlibatan dan kolaborasi yang produktif dalam tim.
3. Budaya inklusif untuk mendorong inovasi: Membangun budaya inklusif di organisasi merangsang inovasi dengan menghargai beragam ide dan pandangan.
4. Investasi dalam pengembangan diri dan tim. Pemimpin sukses berkomitmen untuk terus belajar dan memimpin dengan contoh, investasi dalam pelatihan dan pengembangan membawa perubahan signifikan dalam kinerja tim.

Kesimpulannya, kepemimpinan efektif dan keterampilan manajerial yang berkembang menjadi kunci sukses dalam menghadapi perubahan organisasi. Dengan menerapkan tips ini, organisasi dapat menuju masa depan yang dinamis, responsif, dan inovatif, membangun fondasi kuat untuk perubahan positif dalam kepemimpinan dan pengembangan organisasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun