Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Mengatasi Krisis KPK: Langkah-Langkah Pemulihan Integritas dan Reputasi

25 November 2023   07:52 Diperbarui: 26 November 2023   10:37 690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemulihan Integritas: Membangun Kembali Fondasi KPK | Image: ideogram

Proses seleksi calon pimpinan KPK di awal, telah menghadapi sorotan tajam karena dinilai kekurangan transparansi dan akuntabilitas. Kritik terhadap proses ini tidak hanya menciptakan pertanyaan terhadap integritas lembaga anti-korupsi tersebut. Tetapi juga, membawa dampak serius terhadap sosok yang saat ini memimpin, Firli Bahuri.

Sebagai pemimpin KPK, Firli merasakan dampak signifikan dari kekurangan transparansi dalam proses seleksi. Integritasnya yang sebelumnya telah diperdebatkan, kini semakin tergoyahkan. Publik pun menemukan dirinya dalam ketidakpastian, bertanya-tanya sejauh mana proses seleksi ini mencerminkan komitmen sejati dalam melawan korupsi.

Kelemahan yang paling mencolok dalam proses seleksi ini adalah keterlibatan pansel seleksi dan keputusan akhir Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tanpa memperhatikan desakan masyarakat sipil. Keputusan yang diambil oleh pemegang kekuasaan tanpa mempertimbangkan aspirasi masyarakat memunculkan keraguan saat itu. Yaitu, sejauh mana proses ini memang mencerminkan keinginan bersama untuk memberantas korupsi.

Proses seleksi yang penuh dinamika ini membuka ruang untuk refleksi mendalam. Pertanyaan mendasar muncul: sejauh mana keputusan yang diambil merefleksikan tekad untuk menjaga integritas KPK? Apakah perubahan dan peningkatan yang diperlukan dapat diimplementasikan, tanpa mempengaruhi otoritas dan tujuan utama lembaga ini?

Pentingnya merestrukturisasi proses seleksi tidak hanya sebagai upaya untuk mengembalikan integritas KPK, tetapi juga sebagai langkah untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat. Dalam menjalankan misinya sebagai garda terdepan melawan korupsi, KPK tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan dan legitimasi dari masyarakat.

Oleh karena itu, perlu adanya pendekatan yang lebih terbuka, melibatkan masyarakat secara lebih intim, sehingga visi bersama dalam memberantas korupsi dapat terwujud dengan lebih kuat. Hanya dengan merangkul partisipasi publik secara mendalam, KPK dapat melangkah maju dengan keyakinan dan dukungan penuh dari masyarakat yang menjadi kekuatannya.

Jadi, dengan diitemukannya kekurangan transparansi dan akuntabilitas dalam proses seleksi calon pimpinan KPK, mengakibatkan secara signifikan yang berakhir pada menggoyahkannya integritas Firli Bahuri. Termasuk didalamnya, keterlibatan pansel seleksi dan keputusan akhir DPR tanpa mempertimbangkan desakan masyarakat sipil, terbukti menciptakan dampak negatif yang serius.

2. Revisi UU KPK: Tantangan dan Panggilan untuk Perubahan

Revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (UU KPK) telah menimbulkan gelombang perdebatan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Sebagai faktor kontributor utama dalam situasi saat ini, revisi ini memunculkan kebutuhan mendalam untuk evaluasi dan perubahan dalam regulasi yang mengatur lembaga anti-korupsi tersebut.

Dalam menganalisis tantangan yang dihadapi, perhatian tertuju pada dampak nyata revisi UU KPK terhadap kinerja dan wewenang Komisi Pemberantasan Korupsi. Langkah-langkah konkret yang diambil dalam merevisi peraturan ini perlu ditelusuri, dengan fokus pada sejauh mana perubahan tersebut telah memengaruhi tugas utama KPK dalam memberantas korupsi.

Situasi saat ini merefleksikan hasil nyata dari revisi UU KPK yang kontroversial. Krisis kepercayaan masyarakat terhadap lembaga ini semakin meruncing, dan evaluasi mendalam menjadi kunci untuk merespon dinamika yang berkembang. Bagaimana regulasi baru mencerminkan semangat pemberantasan korupsi dan perlindungan integritas KPK adalah pertanyaan yang mendesak untuk dijawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun