Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Meraih Kesempurnaan Bisnis: Panduan DMAIC untuk Perbaikan Berkelanjutan

2 November 2023   06:07 Diperbarui: 2 November 2023   06:49 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Proses perbaikan itu bisa dipercepat dengan DMAIC | Foto: kniesels.com

Fase "Analyze" adalah langkah penting dalam proses DMAIC. Dengan menganalisis data secara mendalam, organisasi dapat mengidentifikasi penyebab utama masalah, memahami perbedaan antara gejala dan penyebab, dan merumuskan solusi yang tepat untuk perbaikan. Tahap "Analyze" mempersiapkan jalan bagi tahap "Improve," di mana tindakan perbaikan akan diimplementasikan.

Bagian 4: Melakukan Perubahan yang Diperlukan (Improve)

Tahap "Improve" dalam model DMAIC fokus pada perancangan dan pelaksanaan perubahan untuk mengatasi masalah akar dan meningkatkan kinerja proses. Berikut penjelasannya:

1. Merumuskan Solusi Perbaikan. Berdasarkan hasil analisis di tahap "Analyze," organisasi harus merumuskan solusi perbaikan yang dapat mengatasi masalah akar yang telah diidentifikasi. Solusi ini harus dirancang untuk memberikan perubahan yang signifikan dalam kinerja proses.
2. Pengujian Solusi. Sebelum menerapkan perubahan secara luas, seringkali dilakukan pengujian solusi di tingkat kecil atau dalam lingkungan terkendali. Ini memastikan bahwa solusi yang diusulkan berfungsi seperti yang diharapkan dan tidak menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan.
3. Perencanaan Implementasi. Setelah solusi perbaikan diuji dan divalidasi, organisasi merencanakan implementasi secara menyeluruh. Ini melibatkan penjadwalan perubahan, alokasi sumber daya, dan pemahaman tentang bagaimana perubahan akan mempengaruhi berbagai aspek operasional.
4. Pelaksanaan Perubahan. Ini adalah tahap di mana perubahan diimplementasikan secara resmi dalam proses. Ini bisa mencakup pelatihan karyawan, perubahan prosedur, atau penggantian peralatan, tergantung pada jenis perbaikan yang diusulkan.
5. Pengukuran Hasil. Setelah perubahan diimplementasikan, organisasi terus mengukur hasilnya. Data dikumpulkan untuk memverifikasi bahwa perbaikan telah mencapai sasaran yang ditetapkan di tahap "Define."

Penelitian oleh Deming (1986) dalam "Out of the Crisis" menekankan pentingnya merancang perubahan berdasarkan bukti dan data yang kuat, bukan pada asumsi semata. Pendekatan ini merupakan inti dari tahap "Improve" dalam model DMAIC.

Dalam dunia yang semakin canggih, teknologi dan alat analitik seperti simulasi proses dapat membantu organisasi merencanakan dan menguji perubahan secara efisien sebelum menerapkannya secara luas.

Tahap "Improve" adalah saat organisasi menerapkan perubahan yang telah dirancang untuk mengatasi masalah akar dan meningkatkan kinerja proses. Penting untuk memastikan bahwa perubahan ini didukung oleh bukti dan data yang kuat, serta diimplementasikan dengan cermat dan dipantau hasilnya. Tahap "Improve" membawa kita ke tahap terakhir dalam model DMAIC, yaitu "Control."

Bagian 5: Kontrol dan Jamin Kelangsungan (Control)

Setelah tahap "Improve" mengimplementasikan perubahan untuk meningkatkan kinerja proses, langkah terakhir dalam model DMAIC adalah "Control" (Kontrol). Fase ini menekankan kelangsungan hasil perbaikan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Pemantauan Kinerja. Proses terus dipantau setelah perubahan diimplementasikan. Data dikumpulkan secara berkala untuk memastikan bahwa perbaikan berlanjut dan sesuai dengan target yang ditetapkan.
2. Pengendalian Variabilitas. Fase "Control" juga mencakup mengendalikan variabilitas dalam proses dengan mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi variabilitas dan mengambil tindakan untuk menguranginya.
3. Menerapkan Kendali Proses. Organisasi merancang dan menerapkan kendali proses yang efektif untuk memastikan kelangsungan perbaikan. Ini bisa mencakup pemantauan statistik atau prosedur ketat untuk memastikan kualitas.
4. Peningkatan Proses. Fase "Control" tidak menutup pintu untuk perbaikan lebih lanjut. Organisasi terus mencari cara untuk meningkatkan proses dan memaksimalkan efisiensi serta efektivitas.
5. Dokumentasi dan Pelaporan. Pemeliharaan dokumentasi lengkap dan akurat tentang perubahan dan hasil pembenahan adalah penting. Ini mendukung pelaporan dan memastikan transparansi.

Penelitian di bidang rekayasa mutu dalam jurnal "Quality and Reliability Engineering International" menyoroti pentingnya penerapan alat statistik dalam fase "Control" untuk pemantauan dan pengendalian kinerja proses yang berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun