Pentingnya Asertivitas dan Profesionalisme
Asertivitas dan profesionalisme di tempat kerja memiliki peran vital. Mari kita pahami mengapa keduanya penting dan bagaimana mood dan emosi mempengaruhi keterampilan ini.
Mengapa Asertivitas dan Profesionalisme Penting.
* Asertivitas. Ini adalah kemampuan berbicara terus terang tanpa melanggar hak orang lain. Asertivitas mendukung komunikasi yang baik dan pemecahan masalah efektif. Penelitian oleh Gamst (2006) menunjukkan bahwa individu asertif lebih puas dengan pekerjaan dan lebih baik mengatasi konflik di tempat kerja.
* Profesionalisme. Ini mencakup perilaku dan etika kerja yang mencerminkan komitmen pada nilai-nilai organisasi. Penelitian oleh Saldaa (2016) menunjukkan bahwa profesionalisme berhubungan dengan promosi karir dan kesuksesan jangka panjang.
Pengaruh Mood dan Emosi:
* Mood negatif, seperti marah, dapat mengurangi asertivitas seseorang. Mood negatif bisa membuat seseorang menahan diri atau meledakkan emosi dengan cara yang tidak produktif.
* Penelitian oleh Conley (2017) menunjukkan bahwa mood positif meningkatkan asertivitas karena meningkatkan rasa percaya diri. Mood positif juga memotivasi menjaga profesionalisme dalam situasi sulit.
Namun, mood positif yang berlebihan juga bisa mengganggu profesionalisme jika seseorang terlalu santai. Penting untuk menemukan keseimbangan antara mood positif dan profesionalisme yang diperlukan di tempat kerja.
Teknik Pengendalian Mood
Untuk mencapai sukses di lingkungan kerja, mengendalikan mood dan emosi adalah langkah penting. Mengetahui cara mengendalikan mood dan emosi, akan mendukung asertivitas dan profesionalisme. Gabungan antara keterampilan asertivitas dan profesionalisme dengan pengendalian mood yang efektif adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan harmonis.
Berikut adalah teknik dan strategi yang membantu mengelola mood dan emosi dengan positif serta mencegah ledakan emosi yang merugikan hubungan kerja.
Strategi untuk Mengelola Mood dan Emosi Secara Positif:
1. Mindfulness. Praktik kesadaran penuh membantu individu mengenali perasaan tanpa penilaian, mengurangi stres, dan meningkatkan kebahagiaan (Hlzel, 2011).
2. Penyelesaian Masalah. Membuat rencana langkah-langkah konkret untuk mengatasi masalah membantu merasa lebih dalam kendali dan mengurangi kecemasan.
3. Latihan Relaksasi. Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi, atau olahraga membantu meredakan emosi dan meningkatkan mood positif (Jazaieri, 2013).
4. Komunikasi Efektif. Berbicara dengan seseorang yang dipercayai, seperti teman atau seorang profesional, membantu mengatasi emosi negatif.
Tips untuk Menghindari Ledakan Emosi di Tempat Kerja:
1. Kenali sejak dini tanda-tanda atau gejala awal emosi yang meningkat. Ini akan membantu mengambil tindakan sebelum emosi mencapai titik ledakan.
2. Berpikir positif. Ini bisa membantu meredakan emosi dan mengatasi konflik.
3. Penggunaan Teknik Asertivitas. Ini akan membantu mengatasi konflik tanpa ledakan emosi.
4. Jeda Sejenak. Mengambil jeda sejenak seperti berjalan-jalan atau menghirup udara segar membantu meredakan emosi sebelum mencapai titik ledakan. Bisa juga dengan menghitung mundur dari angka 33 hingga nol. Cara lain adalah dengan berdoa dan dzikir.Â
Pengendalian mood dan emosi di tempat kerja adalah keterampilan yang dapat ditingkatkan. Dengan menggunakan strategi ini, individu menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif sambil menjaga profesionalisme dan asertivitas.