Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revolusi Pendidikan: Menciptakan Keunggulan dengan Komite Sekolah

12 Agustus 2023   22:07 Diperbarui: 12 Agustus 2023   22:17 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

12. Penggalangan Sumber Daya. Penggalangan dana dan sumber daya dari masyarakat, termasuk perorangan, organisasi, dan dunia usaha, harus transparan dan tidak mengenakan pungutan.

13. Transparansi finansial. Kebijakan harus menegaskan pertanggungjawaban finansial Komite secara akuntabel dan transparan.

14. Pengawasan pendidikan. Komite harus mengawasi pelayanan pendidikan sesuai hukum, termasuk menangani keluhan, saran, kritik, dan aspirasi dari peserta didik, orang tua, dan masyarakat.

15. Evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. Mekanisme evaluasi berkala diperlukan untuk meningkatkan kinerja Komite secara berkelanjutan.

Perlu diingat bahwa kebijakan ini harus disesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan masing-masing sekolah, serta karakteristik wilayah. Proses pembentukan dan implementasi harus melibatkan kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan pihak terkait. Ingatlah bahwa kebijakan pembentukan Komite Sekolah dapat berbeda di setiap sekolah. Rujuklah pada panduan sekolah masing-masing untuk informasi lebih rinci dan akurat.

Kesimpulannya, partisipasi aktif Komite Sekolah sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Artikel ini mengulas peran strategis dan tantangan Komite Sekolah serta memberikan solusi untuk meningkatkan efektivitas mereka dalam perkembangan pendidikan. Dalam menjalankan tugasnya, transparansi, integritas, dan kerjasama dengan masyarakat menjadi kunci utama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun