Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

30 Prinsip Inspirasional Hubungan Anak dan Orang Tua: Membangun Cinta dan Pengabdian

26 Juli 2023   09:11 Diperbarui: 26 Juli 2023   09:55 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak itu amanah dan sumber inspirasi dan kebaikan bagi orang tuanya | Foto dokumentasi pribadi

"Anak adalah amanah, anugrah cinta yang diberi kesempatan untuk berbicara dan membahagiakan di masa depan." - @agungmsg

Dalam hubungan anak dan orang tua dalam perspektif Islam, terdapat 30 prinsip inspirasional yang memberikan panduan berharga dalam membangun cinta dan pengabdian. Anak-anak dianggap sebagai amanah, amal jariyah, dan karunia kehidupan yang harus dijaga dengan penuh kasih sayang. Melalui pendidikan agama dan pembentukan karakter, orang tua dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, kehadiran anak-anak juga merupakan titik balik yang mengubah perspektif hidup orang tua, memberikan kebahagiaan dan keberkahan yang berlanjut hingga akhirat.

Sekarang, mari kita nikmati dan kita renungkan 30 prinsip itu :

1. Anak adalah amanah. Dalam perspektif Islam, anak dianggap sebagai amanah atau titipan dari Allah SWT kepada orang tua. Anak-anak merupakan anugerah yang dipercayakan kepada orang tua untuk dijaga, dilindungi, dan dipandu agar tumbuh menjadi individu yang baik, berakhlak mulia, dan berbakti kepada Allah. Sebagai amanah, orang tua bertanggung jawab penuh untuk memberikan kasih sayang, pendidikan agama, dan perlindungan kepada anak-anak, serta membantu mereka mengembangkan potensi dan bakat yang dimiliki.

2. Anak adalah amal jariyah. Setiap kebaikan yang diajarkan dan ditanamkan pada anak akan menjadi amal jariyah bagi orang tua. Bahkan setelah orang tua tiada, pahala dari amalan anak yang baik akan terus mengalir.

3. Anak adalah ladang ibadah. Mengasuh dan mendidik anak merupakan bentuk ibadah yang sangat dihargai di dalam Islam. Orang tua dianjurkan untuk menjalankan tanggung jawab ini dengan ikhlas dan penuh kasih sayang.

4. Anak adalah rezeki dari Allah. Kehadiran anak dianggap sebagai rezeki yang diberikan langsung oleh Allah SWT. Orang tua dianjurkan untuk tidak pernah merasa terbebani dengan tanggung jawab ini, karena Allah akan memberikan kemampuan dan kekuatan untuk menjalankannya.

5. Anak adalah anugerah. Anak adalah anugerah dan karunia kehidupan dari Allah SWT. Mereka membawa kebahagiaan dan keceriaan dalam keluarga serta merupakan berkah berkelanjutan bagi generasi selanjutnya. Melihat mereka tumbuh dan berkembang menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat adalah anugerah yang berharga bagi orang tua.

6. Anak adalah karunia kebahagiaan. Kehadiran anak-anak memberikan kebahagiaan yang tiada tara bagi orang tua. Mereka adalah sumber kegembiraan dan keceriaan di dalam keluarga.

7. Anak adalah investasi. Mendidik anak adalah investasi jangka panjang yang sangat berharga. Investasi ini bukan hanya dalam hal materi atau harta benda, tetapi juga investasi dalam pembentukan karakter dan pribadi anak. Melalui pendidikan dan bimbingan yang tepat, orang tua dapat membantu anak-anak mencapai potensi terbaik mereka dan menjadi individu yang mandiri dan berkualitas. Investasi ini akan berdampak pada masa depan anak dan memberikan manfaat jangka panjang bagi mereka dan masyarakat. Anak juga bisa jadi tumpuan saat tua nanti. Artinya, membesarkan anak dengan baik akan memberikan dukungan emosional dan fisik saat orang tua memasuki masa tua. Anak-anak yang berbakti akan menjadi tumpuan dan penopang keluarga.

8. Anak adalah tali silaturahmi. Kehadiran anak mengikat hubungan silaturahmi antara keluarga secara berkelanjutan. Mereka menjadi penghubung antara generasi dan memperkuat ikatan keluarga.

9. Anak adalah penerus garis keturunan. Anak-anak dianggap sebagai penerus garis keturunan dalam keluarga. Sebagai orang tua, memberikan pendidikan tentang nilai-nilai keluarga, budaya, dan agama menjadi penting agar anak-anak dapat menghargai warisan nenek moyang mereka. Mengajarkan identitas dan sejarah keluarga juga membantu anak-anak mengembangkan rasa kebanggaan dan menghormati akar budaya mereka.

10. Anak adalah cerminan. Anak-anak seringkali menjadi cerminan dari orang tua mereka. Cara mereka berperilaku, berbicara, dan bertindak banyak dipengaruhi oleh lingkungan keluarga dan pola pengasuhan yang diterima. Sebagai orang tua, kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anak kita. Jika ingin anak memiliki akhlak yang mulia, maka orang tua juga harus menunjukkan akhlak yang baik. Anak-anak sering meniru perilaku dan sikap orang tua mereka, sehingga penting bagi orang tua untuk menjadi teladan yang baik.

11. Anak adalah individu unik. Setiap anak memiliki kepribadian dan karakteristik yang berbeda. Orang tua perlu menghargai perbedaan ini dan tidak membanding-bandingkan anak satu dengan yang lain. Memberikan dukungan dan pemahaman kepada setiap anak sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kunci dalam menghargai keunikan individu mereka.

12. Anak adalah pemimpin masa depan. Membentuk karakter dan kepribadian anak yang baik akan menciptakan pemimpin masa depan yang berintegritas dan bertanggung jawab.

13. Anak adalah pahlawan sejati. Orang tua senantiasa berharap anak-anak mereka menjadi pahlawan dalam berbagai aspek kehidupan. Pahlawan sejati dalam Islam adalah mereka yang berjuang untuk kebenaran dan kemanusiaan.

14. Anak adalah penerima kasih sayang. Anak-anak, termasuk cucu-cucu, adalah objek cinta dan kasih sayang orang tua. Kasih sayang ini harus diberikan secara berimbang kepada semua anak tanpa adanya perlakuan yang berbeda-beda, sehingga mereka tumbuh dalam lingkungan yang penuh kasih sayang.

15. Anak adalah ujian. Menjadi orang tua juga merupakan ujian dari Allah. Tanggung jawab ini harus dijalani dengan sabar, keikhlasan, dan kesabaran dalam menghadapi segala rintangan yang mungkin timbul. Mereka diuji dengan tanggung jawab untuk mengasuh, mendidik, dan membimbing anak-anak agar tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi masyarakat dan berbakti kepada Allah. Bagi orang tua, menghadapi ujian ini dengan kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan adalah bentuk ibadah dan ladang amal yang besar.

16. Anak adalah inspirasi kehidupan. Setiap anak dianggap sebagai inspirasi kehidupan karena mereka membawa harapan, kegembiraan, dan kebahagiaan bagi orang tua dan keluarga. Anak-anak juga dianggap sebagai titik awal dari generasi berikutnya, yang akan meneruskan perjuangan dan misi dalam menjalani kehidupan yang lebih baik, mulia, kuat dan bermartabat.

17. Anak adalah media pembelajaran. Dalam proses mengasuh anak, orang tua juga banyak belajar dan mengalami perkembangan. Setiap tantangan dan momen dengan anak menjadi media pembelajaran bagi orang tua untuk tumbuh dan menjadi lebih bijaksana. Dalam menghadapi berbagai situasi dan masalah yang muncul, orang tua harus mencari solusi yang terbaik untuk mendukung perkembangan anak dengan sebaik-baiknya. Pembelajaran ini membantu orang tua dalam meningkatkan keterampilan pengasuhan dan menjadi lebih sensitif terhadap kebutuhan anak-anak.

18. Anak adalah sahabat pembelajar. Orang tua dapat menjadi sahabat pembelajar bagi anak-anak mereka. Membantu anak dalam proses belajar, mengajari mereka hal-hal baru, dan mendukung mereka dalam mengeksplorasi dunia adalah bagian dari peran orang tua. Melalui dukungan dan bimbingan yang positif, orang tua dapat membantu anak-anak merasa nyaman untuk terus belajar dan mengembangkan potensi mereka.

19. Anak adalah teman berdiskusi. Anak adalah teman berdiskusi: Membuka ruang diskusi dengan anak-anak adalah penting untuk membangun komunikasi yang baik dalam keluarga. Mendengarkan pendapat dan pandangan anak-anak dengan penuh perhatian akan membantu mereka merasa dihargai dan diberdayakan. Diskusi dengan anak-anak juga dapat membantu orang tua memahami kebutuhan, minat, dan perasaan mereka dengan lebih baik, sehingga pola pengasuhan dapat disesuaikan dengan karakter masing-masing anak.

20. Anak adalah guru masa depan. Prinsip ini mencerminkan keyakinan bahwa anak-anak memiliki potensi besar untuk menjadi pembawa perubahan dan penggerak kebaikan di masa depan. Orang tua sebagai pembimbing dan pengasuh memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mengembangkan potensi anak-anak agar dapat tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga, masyarakat, dan umat manusia.

21. Anak adalah beban tanggung jawab. Mengasuh anak adalah tanggung jawab yang harus dipikul dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Orang tua harus siap menghadapi tantangan dan komitmen untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka sepanjang kehidupan.

22. Anak adalah penerus dakwah. Anak-anak adalah penerus dakwah karena mereka memiliki peran krusial dalam menjaga dan menyebarkan ajaran agama Islam di masa depan. Dakwah merupakan upaya menyampaikan pesan-pesan agama kepada orang lain dengan tujuan membimbing mereka menuju kebenaran dan keberkahan.

23. Anak adalah tanggungjawab sosial. Sebagai orang tua dalam perspektif Islam, mengasuh anak juga merupakan tanggung jawab sosial. Mencetak generasi yang baik dan berakhlak mulia akan berdampak positif pada masyarakat dan umat.

24. Anak adalah doa yang hidup. Orang tua seringkali berdoa untuk kebaikan dan keselamatan anak-anak mereka. Keberadaan anak adalah jawaban doa dan harapan yang senantiasa hidup dalam doa orang tua.

25. Anak adalah kekuatan keluarga. Anak-anak merupakan kekuatan dan energi positif bagi keluarga. Melalui mereka, keluarga menjadi lebih bersemangat dalam mencapai tujuan dan mengatasi berbagai tantangan. Lebih jauh, anak-anak yang salih dapat memberikan kebahagiaan, rasa syukur  dan keberkahan bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya. Anak-anak merupakan pilar keluarga yang memperkuat hubungan antara anggota keluarga dan membawa kehidupan ke dalam rumah tangga.

26. Anak adalah penerima warisan ilmu. Anak adalah penerima warisan ilmu: Orang tua memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan agama dan ilmu dunia kepada anak-anak mereka. Memberikan pendidikan yang baik akan membantu anak menjadi penerus yang cerdas dan bertanggung jawab.

27. Anak adalah titik balik kehidupan. Kehadiran anak-anak seringkali menjadi titik balik yang mengubah perspektif dan tujuan hidup orang tua. Mereka menjadi motivasi dan inspirasi dalam menjalani kehidupan.

28. Anak adalah kehidupan berkelanjutan. Ketika orang tua meninggal, anak-anak akan terus menerus mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka. Hal ini menjadi bukti bahwa kasih sayang dan hubungan orang tua dengan anak adalah kehidupan yang berlanjut bahkan setelah kepergian orang tua.

29. Anak adalah pendorong kemuliaan. Anak-anak yang salih dapat menjadi pendorong kemuliaan bagi orang tua dan keluarga. Mereka menjadi sumber kebahagiaan, rasa syukur, dan keberkahan yang membawa kemuliaan dan kehormatan bagi keluarga.

30. Anak adalah tumpuan di akhirat. Anak-anak yang sholeh dan sholehah menjadi tumpuan dan penolong orang tua di akhirat. Amal kebaikan anak-anak dapat menjadi jembatan bagi orang tua untuk mencapai kebahagiaan abadi.

Kesimpulannya, dalam perspektif Islam, hubungan anak dan orang tua adalah ladang ibadah dan investasi jangka panjang. Anak-anak adalah penerus garis keturunan, pemimpin masa depan, dan pahlawan sejati. Mengasuh anak adalah tanggung jawab sosial yang harus dijalani dengan kesabaran dan keikhlasan. Kehadiran anak-anak membawa kebahagiaan dan keceriaan, serta merupakan karunia dan doa yang hidup bagi orang tua.

Dengan cinta dan pengabdian yang tulus, anak-anak dapat menjadi tumpuan di akhirat yang membawa kemuliaan bagi orang tua. Semoga prinsip-prinsip ini dapat menjadi panduan bagi orang tua dalam memahami peran dan tanggung jawab mereka terhadap anak-anak dalam Islam.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun