18. Anak adalah sahabat pembelajar. Orang tua dapat menjadi sahabat pembelajar bagi anak-anak mereka. Membantu anak dalam proses belajar, mengajari mereka hal-hal baru, dan mendukung mereka dalam mengeksplorasi dunia adalah bagian dari peran orang tua. Melalui dukungan dan bimbingan yang positif, orang tua dapat membantu anak-anak merasa nyaman untuk terus belajar dan mengembangkan potensi mereka.
19. Anak adalah teman berdiskusi. Anak adalah teman berdiskusi: Membuka ruang diskusi dengan anak-anak adalah penting untuk membangun komunikasi yang baik dalam keluarga. Mendengarkan pendapat dan pandangan anak-anak dengan penuh perhatian akan membantu mereka merasa dihargai dan diberdayakan. Diskusi dengan anak-anak juga dapat membantu orang tua memahami kebutuhan, minat, dan perasaan mereka dengan lebih baik, sehingga pola pengasuhan dapat disesuaikan dengan karakter masing-masing anak.
20. Anak adalah guru masa depan. Prinsip ini mencerminkan keyakinan bahwa anak-anak memiliki potensi besar untuk menjadi pembawa perubahan dan penggerak kebaikan di masa depan. Orang tua sebagai pembimbing dan pengasuh memiliki tanggung jawab untuk mendukung dan mengembangkan potensi anak-anak agar dapat tumbuh menjadi individu yang bermanfaat bagi diri mereka sendiri, keluarga, masyarakat, dan umat manusia.
21. Anak adalah beban tanggung jawab. Mengasuh anak adalah tanggung jawab yang harus dipikul dengan ikhlas dan penuh kesabaran. Orang tua harus siap menghadapi tantangan dan komitmen untuk mendidik dan membimbing anak-anak mereka sepanjang kehidupan.
22. Anak adalah penerus dakwah. Anak-anak adalah penerus dakwah karena mereka memiliki peran krusial dalam menjaga dan menyebarkan ajaran agama Islam di masa depan. Dakwah merupakan upaya menyampaikan pesan-pesan agama kepada orang lain dengan tujuan membimbing mereka menuju kebenaran dan keberkahan.
23. Anak adalah tanggungjawab sosial. Sebagai orang tua dalam perspektif Islam, mengasuh anak juga merupakan tanggung jawab sosial. Mencetak generasi yang baik dan berakhlak mulia akan berdampak positif pada masyarakat dan umat.
24. Anak adalah doa yang hidup. Orang tua seringkali berdoa untuk kebaikan dan keselamatan anak-anak mereka. Keberadaan anak adalah jawaban doa dan harapan yang senantiasa hidup dalam doa orang tua.
25. Anak adalah kekuatan keluarga. Anak-anak merupakan kekuatan dan energi positif bagi keluarga. Melalui mereka, keluarga menjadi lebih bersemangat dalam mencapai tujuan dan mengatasi berbagai tantangan. Lebih jauh, anak-anak yang salih dapat memberikan kebahagiaan, rasa syukur  dan keberkahan bagi orang tua dan anggota keluarga lainnya. Anak-anak merupakan pilar keluarga yang memperkuat hubungan antara anggota keluarga dan membawa kehidupan ke dalam rumah tangga.
26. Anak adalah penerima warisan ilmu. Anak adalah penerima warisan ilmu: Orang tua memiliki peran penting dalam mentransfer pengetahuan agama dan ilmu dunia kepada anak-anak mereka. Memberikan pendidikan yang baik akan membantu anak menjadi penerus yang cerdas dan bertanggung jawab.
27. Anak adalah titik balik kehidupan. Kehadiran anak-anak seringkali menjadi titik balik yang mengubah perspektif dan tujuan hidup orang tua. Mereka menjadi motivasi dan inspirasi dalam menjalani kehidupan.
28. Anak adalah kehidupan berkelanjutan. Ketika orang tua meninggal, anak-anak akan terus menerus mendoakan kebaikan dan keselamatan bagi mereka. Hal ini menjadi bukti bahwa kasih sayang dan hubungan orang tua dengan anak adalah kehidupan yang berlanjut bahkan setelah kepergian orang tua.