Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Insan Pembelajar yang senang mempelajari bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Saat ini aktif memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di berbagai kesempatan, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sukses di Era Perubahan: Sinergi Strategi Inovatif Tim Kecil, Think Tank dan Hukum Pareto

21 Juli 2023   11:31 Diperbarui: 21 Juli 2023   11:46 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mitos #1: Tim Kecil adalah Segalanya. Realitasnya, dibutuhkan pemilihan strategi yang sesuai untuk membentuk tim kecil yang efektif. Tim Kecil cocok untuk masalah sederhana dan cepat dipecahkan, sementara masalah kompleks lebih baik diatasi dengan kerjasama tim yang lebih besar.
Mitos #2: Kesuksesan Pasti dengan Tim Kecil. Realitasnya, ada sejumlah tantangan dalam mengelola tim kecil. Kesuksesan Tim Kecil tergantung pada faktor seperti komposisi tim, kerja sama, dukungan organisasi, dan kepemimpinan yang efektif.
Mitos #3: Kreativitas dan Efisiensi Terjamin dengan Tim Kecil. Itu tidaklah sepenuhnya benar. Realitasnya kita harus mengoptimalkan kreativitas dan efisiensi tim kecil. Budaya yang mendukung inovasi, manajemen proyek yang baik, distribusi tugas yang tepat, serta pelatihan dan pengembangan anggota tim diperlukan.

Studi Kasus Perusahaan Terkenal. Sejumlah perusahaan terkenal telah berhasil atau gagal dalam menerapkan strategi Tim Kecil, menawarkan wawasan berharga tentang efektivitasnya:

Studi Kasus Sukses: Amazon. Amazon telah berhasil menerapkan Tim Kecil dalam mengembangkan inovasi produk dan layanan. Tim Kecil Amazon, yang dikenal sebagai "Two Pizza Teams," terdiri dari jumlah anggota yang cukup kecil sehingga mereka bisa makan dua potong pizza. Pendekatan ini memungkinkan para anggota tim untuk lebih terlibat dalam pengambilan keputusan dan memfasilitasi kolaborasi yang lebih efektif.

Studi Kasus Gagal: Nokia. Nokia, pada masa lalu, gagal mengadopsi Tim Kecil dengan efektif. Mereka cenderung mempertahankan hierarki yang kuat, menghambat kolaborasi dan inovasi dalam tim kecil. Selain itu, kurangnya dukungan dari puncak perusahaan dan ketidakcukupan alokasi sumber daya menyebabkan tim tidak dapat mencapai potensi penuhnya.

Think Tank: Pilar Strategis dan Kultur yang Mendorong Inovasi dalam Era Bisnis Modern"

Think Tank berperan strategis dalam dunia bisnis modern karena mampu menghadapi perubahan dengan cepat dan memberikan inovasi yang memajukan perusahaan. Keberhasilan Think Tank disebabkan oleh:

1. Beradaptasi dengan Perubahan Cepat: Think Tank mengumpulkan ahli dengan beragam latar belakang untuk mengidentifikasi tren baru dan merancang strategi inovatif guna menghadapi perubahan pasar.
2. Memetakan dan Menganalisis Tantangan: Think Tank menganalisis tantangan kompleks organisasi melalui riset pasar dan evaluasi internal untuk memahami posisi perusahaan.
3. Inovasi sebagai Pendorong Pertumbuhan: Think Tank membantu perusahaan menjadi pemimpin industri melalui pemikiran kreatif dan pengembangan produk yang revolusioner.

Peran Think Tank dalam Mempengaruhi Strategi dan Visi Perusahaan:
1. Think Tank memberikan wawasan berdasarkan riset dan analisis mendalam, sehingga para pemimpin dapat membuat keputusan strategis yang akurat dan sukses.
2. Think Tank membantu perusahaan beradaptasi dengan perubahan yang kompleks melalui pemikiran kreatif dan pemahaman tentang dinamika pasar.
3. Think Tank membantu perusahaan merumuskan dan menetapkan visi inspiratif (jangka panjang) dan pandangan masa depan berdasarkan identifikasi tren jangka panjang dan peluang baru.

Kasus Sukses Think Tank dalam Membantu Perusahaan
* Google X (sekarang dikenal sebagai X Development LLC). Think Tank milik Alphabet Inc., induk perusahaan Google, bertanggung jawab untuk mengembangkan inovasi revolusioner, seperti kendaraan otonom dan Project Loon. Yaitu proyek untuk menyediakan internet di daerah terpencil melalui balon udara. Kontribusi Think Tank ini telah membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi di seluruh dunia.
* Apple Inc. Design Team memiliki tim internal yang berfungsi sebagai Think Tank yang berfokus pada desain produk dan pengalaman pengguna. Inovasi yang dihasilkan oleh tim ini telah menjadi pembeda utama bagi perusahaan, mengukuhkan reputasi Apple sebagai pemimpin dalam desain produk yang estetis dan inovatif.

Keunggulan Kompetitif dari Kultur Inovasi Think Tank:

1. Organisasi dengan kultur inovasi Think Tank menarik para profesional berbakat yang tertarik pada tantangan dan kontribusi pada inovasi.
2. Kultur inovasi Think Tank memfasilitasi kolaborasi antar divisi, meningkatkan sinergi dan kemampuan adaptasi organisasi.
3. Think Tank menciptakan budaya dan responsibilitas inovasi yang melibatkan seluruh anggota tim dalam berkontribusi kreatif.
4. Think Tank membantu organisasi memahami kebutuhan pasar dan industri terhadap keinginan pelanggan melalui riset pasar yang mendalam.
5. Think Tank memastikan adanya keselarasan inovasi yang sesuai dengan visi dan strategi jangka panjang perusahaan.
6. Kultur inovasi Think Tank mempersiapkan organisasi menghadapi perubahan pasar dan persaingan dengan cepat dan responsif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun