Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Keagungan Doa dan Rida Ibu: Kunci Surga Dunia dan Surga Akhirat

23 Juni 2023   07:29 Diperbarui: 23 Juni 2023   08:01 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur." [QS. An-Nahl (16) : 78 ]

Di dalam kegelapan yang sunyi, seorang ibu melahirkan kita ke dunia ini. Dalam detik-detik pertama kehidupan kita, kita tidak mengetahui apapun. Tak berdaya kita, seperti sehelai daun yang terombang-ambing di angin. Namun, Allah dengan rahmat-Nya, memberikan kita pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kita bisa bersyukur.

Begitu pentingnya ilmu agama dalam menghilangkan ketidaktahuan kita. Melalui ilmu, kita akan selalu berusaha berada di jalan yang benar dan menjauh dari jalan yang menyesatkan. Tak heran melihat ibu-ibu, dengan tekun dan semangat, datang ke pengajian. Mereka menyadari bahwa belajar adalah upaya untuk mengangkat kejahilan dalam diri mereka. Namun, mereka tidak melupakan tugas dan tanggung jawab mereka sebagai orang tua. Mereka justru berusaha menjadikan anak-anak mereka lebih baik dan shalih.

Pentingnya ilmu yang bermanfaat terpancar dari setiap langkah perjalanan hidup kita. Ilmu yang tidak bermanfaat seharusnya dihindari, sebab pengetahuan yang berguna adalah yang mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ilmu hanya berharga ketika diaplikasikan dalam kehidupan kita dan menjelma menjadi iman yang teguh.

Namun, dalam perjalanan hidup ini, terdapat dua sosok yang tak ternilai harganya: ibu dan bibi. Berbakti kepada ibu adalah kunci taubat. Dalam agama, berbakti kepada ibu adalah perbuatan mulia yang dapat menghapus dosa-dosa besar. Allah sendiri menyebutkan pahala besar yang terkandung dalam berbakti kepada ibu. Setiap tindakan kebaikan yang kita lakukan kepada ibu merupakan bentuk keberkahan dan kunci menuju taubat yang sempurna.

Berbakti Kepada Ibu Adalah Panggilan Suci Yang Membuka Pintu Keberkahan Dalam Hidup Kita

Tak hanya kepada ibu, berbakti kepada orang tua juga memiliki kekuatan luar biasa dalam menghapus dosa-dosa besar. Kedua orang tua kita adalah sumber kasih sayang, pengorbanan, dan cinta tanpa batas. Dengan berbakti kepada mereka, kita memberikan penghormatan yang seharusnya mereka terima. Mereka adalah kunci taubat yang membuka pintu keampunan Allah.

Mari kita renungkan, betapa pentingnya berbakti kepada ibu dan bibi, karena tante atau bibi juga termasuk kerabat terdekat. Dalam pergaulan sehari-hari, janganlah hanya menuntut hak kita semata, tetapi juga berusaha untuk berbakti kepada orang-orang terdekat dalam hidup kita. Perbanyaklah istighfar dan tobat seumur hidup, serta perjuangkan hal-hal yang bernilai dalam hidup ini.

Jadilah manusia yang tidak hanya terfokus pada kepentingan pribadi, tetapi juga mampu melihat dan merespons kebutuhan orang lain. Dalam berbakti kepada orang tua, keluarga, dan sesama manusia, kita menggapai kedamaian dan berbagi kebahagiaan dengan mereka. Dengan tulus dan ikhlas, kita menjalankan tugas mulia ini, menunjukkan bahwa kehidupan ini memiliki arti yang dalam dan berharga.

Ingatlah, bahwa berbakti kepada ibu, bibi, dan keluarga terdekat adalah panggilan suci. Namun, janganlah kita melupakan panggilan kemanusiaan yang lebih luas. Berbakti kepada sesama manusia, terutama dengan memberikan makanan, adalah pilar dalam kehidupan kita yang menghantarkan kita kepada kasih sayang dan keberkahan. Jadilah manusia yang tidak hanya peduli pada diri sendiri, tetapi juga pada orang-orang di sekitar kita.

Dalam kehidupan ini, berbakti kepada orang tua, berbakti kepada keluarga, dan berbakti kepada sesama manusia adalah tugas suci yang harus kita laksanakan dengan sepenuh hati. Kita diberkati dengan kehadiran ibu, bibi, dan semua orang yang telah memberikan kasih sayang tak terhingga kepada kita. Mereka adalah pilar kekuatan dalam hidup kita, yang selalu memberikan dukungan dan kebaikan.

Semoga kita senantiasa mampu menghormati dan memuliakan ibu, bibi, dan semua orang yang telah melimpahkan kasih sayang kepada kita. Kita berharap agar kita dapat membalas kebaikan mereka dengan menjadi sumber kebaikan bagi orang lain. Melalui tindakan sederhana seperti memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan, kita menjalani hidup yang penuh dengan makna dan keberkahan.

Mari kita jadikan kebaikan sebagai pijakan dalam setiap langkah kita. Berbakti kepada orang tua, keluarga, dan sesama manusia adalah perjalanan spiritual yang memuliakan diri kita sendiri dan menciptakan harmoni dalam masyarakat. Melalui tindakan kecil seperti memberikan makanan kepada mereka yang membutuhkan, kita membangun jembatan kasih sayang yang menghubungkan hati-hati yang terpisah.

Dengan begitu, kita menjalani hidup yang bermakna dan meninggalkan warisan kebaikan bagi generasi mendatang. Dalam setiap tindakan kita, baik besar maupun kecil, semoga kita selalu diiringi oleh rahmat dan ridha-Nya.

Berbakti kepada orang tua, khususnya ke ibu, merupakan satu dari sekian banyak kewajiban seseorang yang harus ditunaikan.

"Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "uf" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al-Isra' [17]: 23)

Dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu, beliau berkata, "Aku bertanya pada Rasulullah , 'Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah 'azza wa jalla?' Beliau menjawab, 'Shalat pada waktunya'. Lalu aku bertanya, 'Kemudian apa lagi?' Beliau mengatakan, 'Kemudian berbakti kepada kedua orang tua.' Lalu aku mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Lalu beliau mengatakan, 'Berjihad di jalan Allah.'" (HR. Bukhari no. 527)

Jagalah ibu, karena ibu adalah kunci keselamatan kita. Penyebab doa kita diijabah. Hajat kita dipenuhi oleh Allah Swt. Di rumahmu dan di rumah ibumu, ada surga dunia dan surga akhirat karena rida dan doa ibumu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun