Kelima, Bupati Lombok Tengah Sempat Kecewa. Bupati Lombok tengah sempat mengaku kecewa karena ratusan kuburan leluhur dibongkar saat pembangunannya. Kekecewaan bupati ini bisa jadi turut berpengaruh pada reputasi dan branding sirkuit Mandalika (marketing risk).
Keenam, Pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 juga berdampak negatif bagi Sirkuit Mandalika. Pandemi telah menyebabkan penurunan pariwisata, yang telah mengurangi jumlah pendapatan yang dihasilkan sirkuit tersebut.
Ketujuh, Acara internasional. Biaya penyelenggaraan acara internasional seperti World Superbike (WSBK) telah berkontribusi pada utang. WSBK 2021 menjadi kompetisi internasional pertama yang digelar di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022 tersebut telah mengalami banyak perubahan setelah diresmikan pada 12 November 2021.
Kedelapan, Perhitungan yang Tidak Cermat. Karena kurang cermatnya perhitungan, penyelenggaraan balapan seperti World Superbike (WSBK) hingga MotoGP justru mengakibatkan kerugian finansial bagi ITDC. Direktur Utama InJouney, Dony Oskaria, mengatakan akibat langsung dari penugasan pemerintah untuk pengembangan Mandalika, ITDC kini harus menanggung utang sebesar Rp 4,6 triliun.
Akibat faktor tersebut, berbeda dengan sirkuit E-Formula di Jakarta, Sirkuit Mandalika terlilit utang sebesar Rp 4,6 triliun. Pemerintah saat ini sedang mempertimbangkan cara untuk membantu sirkuit mengurangi utangnya, seperti memberikan tambahan penyertaan modal negara atau mengambil alih pengelolaan sirkuit.
Meski berhutang, Sirkuit Mandalika memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dengan sirkuit lain di dunia. Sirkuit berkapasitas  195.700 penonton, termasuk 50.000 kursi tribun dan dibangun di atas lahan terbuka seluas 100 hektar. Dikelilingi juga oleh beberapa tempat wisata seperti Pantai Kuta dan Desa Sade yang terkenal dengan keunikan kain tenunnya.
Penting untuk dicatat bahwa Sirkuit Mandalika merupakan investasi jangka panjang, dan diharapkan dapat menguntungkan di masa mendatang. Namun, dalam jangka pendek, sirkuit perlu mencari cara untuk mengurangi utangnya dan meningkatkan kinerja keuangannya.
Menganalisis Pengelolaan Keuangan dan Pengendalian Internal Event WSBK yang Mengalami Kerugian Besar: Pertanyaan Auditor yang Penting
Dengan nilai kerugian yang cukup besar, tak ada salahnya bila nilai investasi dan penyelenggaraan sirkuit Mandalika dilakukan audit. Beberapa pertanyaan yang pantas dan patut dipertanyakan terkait kerugian besar yang dialami pada event internasional WSBK oleh audit, antara lain :
1. Apakah biaya penyelenggaraan acara WSBK sudah dihitung dan diperkirakan dengan cermat sebelumnya?
2. Apakah terdapat perencanaan keuangan yang matang untuk menangani kemungkinan kerugian pada event WSBK?
3. Apakah terdapat analisis risiko yang telah dilakukan sebelum penyelenggaraan event WSBK?
4. Bagaimana pengelolaan anggaran dan pengendalian biaya pada event WSBK?
5. Apakah terdapat monitoring dan evaluasi yang dilakukan secara berkala terhadap pengeluaran dan pendapatan yang terkait dengan event WSBK?
6. Bagaimana kinerja keuangan secara keseluruhan terkait dengan event WSBK, termasuk pendapatan dari sponsor, penjualan tiket, dan pendapatan lainnya?
7. Apakah terdapat mekanisme untuk mengidentifikasi penyebab kerugian pada event WSBK dan tindakan perbaikan yang akan diambil?
8. Apakah terdapat kebijakan atau prosedur yang efektif untuk mengelola risiko keuangan terkait event internasional seperti WSBK?
9. Apakah terdapat pengawasan yang memadai terhadap penggunaan dana dan sumber daya yang terkait dengan event WSBK?
10. Bagaimana proses pengambilan keputusan terkait dengan pengeluaran untuk event WSBK, apakah sudah melibatkan analisis kelayakan keuangan?
Pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu auditor dalam mengidentifikasi potensi masalah, penyimpangan, atau kelemahan dalam pengelolaan keuangan dan pengendalian internal terkait dengan event internasional WSBK yang mengalami kerugian besar. Juga diharapkan akan bermanfaat untuk penyelenggaraan event internasional sejenis di masa yang akan datang.