Mohon tunggu...
Agung MSG
Agung MSG Mohon Tunggu... Wiraswasta - Insan Pembelajar

Agung MSG adalah seorang trainer dan coach berpengalaman di bidang Personal Development dan Operasional Management, serta penulis buku: Be A Rich Man (Pustaka Hidayah, 2004), Retail Risk Management in Detail (IMan, 2010), dan The Prophet Natural Curative Secret – Divinely, Scientifically and Naturally Tested and Proven (Nas Media Pustaka, 2022). Aktif mengajar di Komunitas E-Flock Indonesia di 93 kota di 22 provinsi di Indonesia, serta memberikan pelatihan online di Arab Saudi, Ghana, Kamboja, Qatar, dan Thailand. Agung juga dikenal sebagai penulis lepas di berbagai majalah internal perusahaan, blogger di Medium.com, dan penulis aktif di Kompasiana.com. Dengan pengalaman memberikan pelatihan di berbagai asosiasi bisnis, kementerian, universitas, sekolah, hingga perusahaan publik di 62 kota di Indonesia, Agung MSG mengusung filosofi hidup untuk mengasihi, menyayangi, berbagi, dan berkarya mulia. @agungmsg #haiedumain email: agungmsg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Teknologi Biofertilizer dengan Coating System: Solusi Cerdas untuk Produktivitas Pertanian dan Peternakan

24 Mei 2023   06:03 Diperbarui: 25 Mei 2023   00:38 1204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petani dan Peternak Cerdas akan mempekerjakan bakteri cerdas melalui teknologi biofertilizer dengan coating system | pexels.com/Tom Fisk

"Kunci produktivitas pertanian dan peternakan masa depan yang berkelanjutan terletak pada penggunaan teknologi biofertilizer dengan coating system"

Sebagaimana ilmu nano teknologi yang berkembang pesat, maka ilmu mikrobiologi dan bioteknologi pun demikian adanya. Ini terlihat dari teknologi terapan pupuk hayati cair ramah lingkungan dengan Teknologi Biofertilizer. Teknologi baru dengan Coating System menjadikan pupuk hayati cair ramah lingkungan ini jadi lebih sempurna, efektif dan tahan lama.

Selama tiga puluh lima tahun lebih, Teknologi Biofertilizer terus berkembang di Indonesia. Unikknya sejak awal penelitian, penemuan hingga uji praktis, teknologi ini diterapkan di bergagai lahan. Bukan saja di lahan pertanian, namun juga di lahan perkebunan, hortikultura serta peternakan dan perikanan tambak. Upaya-upaya semacam ini tentu saja menjadi karya yang sudah sepatut diapresiasi oleh siapapun yang ingin menjadikan bangsa ini maju.

Dengan kata lain, teknologi biofertilizer dengan coating system yang bukan ditemukan secara instan. Namun ia merupakan hasil sebuah dedikasi keilmuan dan penelitian tiada henti untuk mencari solusi bagi kemakmuran bangsa melalui penciptaan produktifitas pangan.

Semula risetnya dimulai dari riset isolasi dan analisis potensi mikroba tanah dari bumi Indonesia. Pada tahap ini diambil sample mikroba dari berbagai daerah nusantara, terutama daerah yang dianggap subur, untuk diuji coba.

Setiap mikroba itu lalu "diadukan" untuk melihat mikroba mana yang punya "turunan" unggul. Ini terus dilakukan samata-mata untuk terus meningkatkan kualitas pupuk hayati cair yang lebih baik.

Dengan kata lain, uji potensi mikroba unggul dilakukan untuk mendapatkan mikroba yang telah terseleksi di laboratorium. Dari berbagai mikroba yang terkumpul diadakan uji coba, mikroba mana yang paling baik diantara mikroba yang lain.

Dari berbagai uji coba itu akhirnya terpilih beberapa mikroba unggul yang dikemas dalam sebuah teknologi sebagai sebuah formula campuran terbaik. Isinya, tentu berbagai macam bakteri yang bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian. Setelah memakan waktu 10 tahun sejak dimulainya penelitian, baru ditemukan mikroba paling unggul yang baik untuk meningkatkan hasil pertanian.

Uji lapangan pun dilakukan di berbagai sentra pertanian di Pulau Jawa yang terkenal memiliki beragam tingkat kesuburan dan kontur lahan yang beragam. Artinya, uji lapangan ini dimaksudkan sebagai pembuktian setelah dilakukan uji lab yang masih bersifat teori.

Tak hanya disitu cerita riset "serius dan ambisius" ini berlangsung. Para peneliti pun melakukan uji praktis dan evaluasi oleh petani. Tahap ini dilakukan untuk mengetahui respon dan hasil yang paling obyektif oleh pengguna yaitu petani. Karena bisa claim para peneliti itu seperti "kecap", namun bukti nyata harus harus terasa signifikan dan diakui langsung oleh para petani. Setelah dilakukan uji praktis oleh para petani di sejumlah daerah, terbukti mereka puas akan manfaat dan keunggulan teknologi ini.

Nah sejak 25 tahun lalu, satu per satu komunitas terbatas di masyarakat menerima produk teknologi mikrobiologi ini dengan baik dan memuaskan. Karena itu mulailah diproduksi secara masal dan dipasarkan di Indonesia. Setelah melalui masa penelitian selama hampir 20 tahun, teknologi ini kini layak dipasarkan dan mulai diterima pasar secara luas. 

Pupuk Hayati Majemuk Cair: Bio Fertilizer Terbaik untuk Pertanian, Perkebunan, Perikanan, dan Peternakan

Ada beragam merk yang ada di pasaran. Tinggal petani perlu mengetahui secara cerdas kandungan seperti apa yang benar-benar dibutuhkan untuk kebutuhan lahan pertanian dan perkebunannya. Atau bakteri seperti apa yang bagus untuk fermentasi pakan perikanan dan perternakannya.

Di sisi lain, ada banyak pendapat dan beragam kebutuhan yang perlu diketahui di kalangan petani. Namun secara khusus, menurut hemat penulis setidaknya dibutuhkan kriteria seperti ini.

1. Pilihlah produk yang hasil analisisnya dalam pupuk hayati cair ini yang sudah di uji di labotatorium mikrobiologi terpercaya mengandung : Azobacter sp, Azospirillum sp, Pseudomonas sp, Bacillus sp dan Lactobacilus sp. Bila ini sudah ada lihat lebih jauh satuan, hasil dan metode penelitiannya. Bandingkan satu sama lain hasilnya, mana yang lebih tinggi kandungan (hasil) bakterinya.

2. Patogenisitas, Mikroba Kontaminan E. coli  dan Mikroba Kontaminan Salmonella sp harus  Negatif.

3. Mikroba Fungsional Penambat N, Mikroba Fungsional Penambat P dan Mikroba Fungsional Perombak Bahan Organik haruslah Positif.  Sementara Mikroba Fungsional Penghasil fitohormon haruslah di angka yang meyakinkan.

4. Pupuk hayati ini juga harus memenuhi nilai kandungan logam berat As, Hg, Cd, Pb yang diterima oleh aturan pemerintah. Tentu saja, pilihlah yang kandungan logam berat dari hasil analisis labolatoriumnya yang paling kecil.

5. Memiliki PH yang baik dan aman sebagai Biofertilizer.

Jadi, hasil analisis uji labolatorium terpercaya adalah satu hal. Jauh lebih penting, petani dan peternak membandingkan satu sama lain hasil analisis ini satu sama lain, aple to aple. Lalu uji pada lahan pertanian atau pakan ternak kita, dan lihat apakah pupuk hayati majemuk cair ini baik, benar dan menghasilkan secara signifikan atau biasa-biasa saja. Tak hanya itu, bandingkan juga hasil panen dengan investasi (operational dan fixed cost) selama 2 hingga 3 kali panen.

Produk bio fertilizer yang bagus dan unggul, biasanya dapat meningkatkan hasil produksi pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan hingga 350%.

Untuk pertanian dan perkebunan, pupuk hayati majemuk cair ini dalam jangka panjang dapat mempengaruhi kesuburan tanah, sehingga tanaman tumbuh dan berbuah secara optimal.

Sementara dengan produk Bio Fertilizer bagus bila diterapkan pada peternakan, maka sistem pencernaannya akan lebih sempurna dan bau kotoran akan sangat berkurang antara 80 hingga 90%.

Hal yang sama juga berlalu pada perikanan. Dengan Bio Fertilizer yang bagus, unggul dan terpercaya, maka akan didapat daging yang berkualitas tinggi dengan biaya produksi yang lebih efisien dan ekonomis.

Secara praktis, produk pupuk hayati majemuk cair ini sekarang dapat diaplikasikan pada beragam tanaman. Mulai dari bawang merah, buah buhan, cabai , jagung, jati, kacang tanah, kakao, coklat, karet, kedelai, kentang, kopi, merica, padi, pisang, sawit, sayuran, semangka, strawberry, talas, tebu, tembakau, timun, tomat, tanaman bunga, dll.

Hal yang sama juga dapat diaplikasikan pada fermentasi pakan pada industry perikanan. Mulai dari tambak udang dan bandeng, tambak belut, ikan lele, gurame, nila, dan ikan air tawar lainnya.

Untuk peternakan pun sama. Bisa diaplikasikan pada fermentasi pakan untuk sapi pedaging, sapi perah, kambing, kerbau, domba, ayam, burung peliharaan, dan lain-lain.

Pupuk Hayati Majemuk Cair: Solusi Inovatif untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian dan Peternakan

Atas perkembangan fenomena banyaknya pilihan pupuk hayati majemuk cair ini, tentu saja kita perlu mengucapkan rasa syukur. Kita bersyukur dapat memilih beragam tawaran yang nampak kompetitif satu sama lain.

Sebagai sebuah produk inovasi teknologi bagi produktifitas pertanian dan hortikutura, perkebunan, peternakan dan perikanan, kita tentu mensyukuri ini. Tentu saja, sebagai warga negara yang baik, tentu kita akan memilih produk dalam negeri. Lalu mengapresiasinya sebagai karya anak bangsa yang didedikasikan bagi kesejahteraan rakyat.

Sumbangsih produk dalam negeri ini adalah produk yang bertujuan memberikan stimulant bagi kesuburan tanah yang bekerja secara mikrobiologis atau bioteknologi. Juga peningkatan hasil ternak di masa yang akan datang. Lebih jauh, diharapkan menjadi jawaban atas permasalahan yang menyangkut pertumbuhan maupun produktifitas hasilnya secara kuantitas maupun nilai ekonominya.

Para produsen pupuk hayati majemuk cair ini biasanya menyediakan konsultan gratis untuk produk-produknya. Pilihlah perusahaan yang tidak hanya menjual produknya.

Namun, pilihlah perusahaan yang sangat concern untuk membantu para petani dan peternak untuk naik kelas dan membawa kesuksesan baru bagi produktifitas pertanian dan peternakan Indonesia.

Percayalah, dengan memilih pupuk hayati majemuk cair atau bio fertilizer ini, maka kita sudah membuktikan bahwa produk itu telah menjadi produk unggulan dibidang peningkatan produksi pangan dan ternak.

Dengan visi tetap menjadikan alam sebagai sahabat bagi kehidupan manusia yang hijau dan lestari, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Ini penting dan bernilai strategis. Karena secara nyata kita telah membantu pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan Indonesia pada jangka panjang. Karena produk yang bagus akan dapat meningkatkan hasil panen 20% -- 50% dari biasanya. Dalam kasus tertentu, bisa meningkatkan hasil produksi hingga 350%. Hal ini tentunya sangat bermanfaat bagi para petani yang memiliki lahan sempit atau terbatas.

Manfaat lainnya, pemilihan pupuk hayati majemuk cair yang tepat, akan mengurangi penggunaan Pupuk Kimia (Urea, ZA, SP-36 dan sebagainya) dan Pupuk Organik (Kompos, Pupuk Kandang, Pupuk Hijau dan sebagainya) hingga 50%, sehingga dapat mengurangi jumlah permodalan yang digunakan untuk pembelian pupuk.

Selain itu, juga akan memberikan dampak yang ramah lingkungan, karena pupuk hayati cair ini akan mampu memecah residu pestisida hingga 0% (tak ada residu sama sekali). Pada bidang peternakan, pupuk hayati cair ini malam dapat mengurai bau kotoran hewan, terutama kotoran unggas sampai 80% (hampir tak berbau).

Dan terakhir, jangan lupa pilihlah produk yang sudah memiliki Ijin Edar dari Kementrian Pertanian dan masih berlaku ijin tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun