Nabi Muhammad Saw adalah sosok yang tenang, dan murah senyum. Beliau selalu optimis terhadap janji-Nya, selalu percaya dan berhusnuzhan kepada Sang Khalik, serta bertawakal kepada-Nya.
Percaya kepada Allah Swt itu amunisinya, tawakal adalah bekalnya. Karenanya, Allah telah menurunkan ketenangan kepadanya, memakmurkan hatinya dengan rasa percaya, tawakal, dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya.
"Adapun orang-orang yang beriman, maka surah ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira" (QS. At-Taubah 9: 124)
Bila orang percaya, beriman, dan bertawakal kepada Allah, maka Dia pun akan memberikan kepada hamba-Nya harapan, ridha, tenang, nyaman, optimisme, riang dan kabar gembira kepadanya.
Karena itu, biasakanlah menggunakan kata-kata yang baik dan positif, membawa kabar gembira, kebaikan dan optimisme. Termasuk saat memberikan penamaan, labelling, reframing, atau memberikan nama-nama pada orang, tempat, atau pun kejadian.
Rasulullah bersabda, "Nama yang paling disukai oleh Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman. Nama yang paling jujur adalah Harits dan Hamman. Nama yang paling buruk adalah Harb (perang) dan Murrah (pahit)," (HR. al-Bukhari).
Rasulullah lebih memilih nama Jamilah (indah) daripada Ashiyah (pelaku maksiat). Sahl daripada Hazn. Thayyibah daripada Yatsrib (cercaan, cacian, dan hinaan). Nama yang elok, indah, dan bagus yang menunjukkan "aura positif" berupa kebaian, perkembangan, serta kenikmatan dalam setiap hal.
Namun saat musibah atau ujian datang, kendalikan pikiran, dan janganlah kehilangan perspektif.
Juga, "Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita" (QS. At Taubah 9 : 40)
"...dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya yang berputus asa dari rahmat Allah, hanyalah orang-orang yang kafir" (QS. Yusuf 12 : 87).
"Allah adalah Pelindungmu. Allah adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong" (QS al-Anfal 8 : 40)