"Let's be responsible travelers and leave nothing but footprints, take nothing but memories, and kill nothing but time".
Sustainable and Responsible Travel adalah cara berwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, budaya, dan masyarakat setempat. Ini sangat penting agar pariwisata tidak merusak lingkungan, kebudayaan, dan masyarakat setempat.
Konsep itu, jadi mengingatkan saya saat bekerja di Papua Barat selama seminggu. Saat itu saya juga harus bekerja jarak jauh. Namun, alhamdulillah berkesempatan juga berwisata di Paynemo, Laguna Bintang dan sekitar Raja Ampat setahun yang lalu. Raja Ampat di Papua Barat memang destinasi yang menarik, eksotik, dan mempesona. Keindahan alam, panorama bawah laut, dan kearifan lokalnya sangat luar biasa. Sebuah potongan surga di tanah Papua.
Namun, dalam era modern ini, pariwisata bisa menimbulkan dampak negatif. Seperti kerusakan lingkungan, penghilangan kebudayaan lokal, dan eksploitasi masyarakat setempat. Oleh karena itu, kita perlu memilih cara berwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang menarik. Tetapi, kita juga mengalami masalah seperti kerusakan lingkungan dan penurunan kualitas hidup masyarakat setempat, akibat pariwisata yang tidak bertanggung jawab. Kita perlu menjaga kelestarian alam dan kebudayaan Indonesia melalui pariwisata yang berkelanjutan.
"Traveler Penjaga Alam" adalah konsep berwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan kebudayaan lokal. Konsep ini mendorong wisatawan untuk menjadi agen perubahan yang menjaga kelestarian lingkungan dan budaya setempat melalui kegiatan berwisata yang bertanggung jawab. Dengan "Workaction" yang menggabungkan kegiatan pariwisata dengan remote working, "Traveler Penjaga Alam" bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat setempat.
Destinasi Wisata Indonesia yang Mempesona dan Responsibel
Indonesia memiliki banyak sekali destinasi wisata yang tidak hanya indah, tapi juga sangat memesona, sehingga layak masuk dalam daftar liburan kita. Namun, sebagai traveler yang bertanggung jawab, penting untuk memilih destinasi yang telah menerapkan protokol kesehatan CHSE, yaitu cleanliness (kebersihan), health (kesehatan), safety (keselamatan), dan environment sustainability (kelestarian lingkungan).
Seorang traveler yang responsibel harus melakukan beberapa hal ketika mengunjungi destinasi wisata CHSE. Seperti melakukan riset sebelumnya, mengikuti prosedur kesehatan yang telah ditetapkan, menerapkan protokol kesehatan di tempat wisata, menjaga kelestarian alam dan budaya lokal, mendukung perekonomian warga setempat, dan tidak membeli produk atau barang yang berasal dari hewan atau tumbuhan yang terancam punah.
Sustainable and Responsible Travel sangat penting dalam menjaga keindahan alam Indonesia. Hal ini karena aktivitas wisata yang tidak bertanggung jawab dapat merusak keindahan alam, lingkungan, dan budaya lokal. Beberapa destinasi wisata termahal di Indonesia, seperti Raja Ampat, memiliki keindahan alam yang luar biasa dan menjadi daya tarik wisatawan internasional.
Untuk menjaga keindahan alam, ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh traveler, yaitu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan, menghormati budaya lokal dan menghindari perilaku yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai budaya setempat, menggunakan transportasi umum atau berjalan kaki untuk mengurangi dampak karbon dan polusi udara, membeli produk lokal dan mendukung ekonomi lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, serta menjaga kebersihan lingkungan dan alam dengan membuang sampah pada tempatnya, dan menghindari perilaku yang dapat merusak lingkungan.
Dengan mempraktikkan konsep ini, wisatawan dapat menjaga keindahan alam Indonesia. Juga memperlihatkan bahwa mereka peduli terhadap kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan membantu mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan, dan bertanggung jawab.
Workaction: Bekerja Sambil Berlibur dengan Bertanggung Jawab pada Lingkungan Sekitar
Jika kita merasa bournout, kelelahan psikis, lelah dan jenuh karena bekerja dari rumah (WFH), mungkin workaction bisa menjadi solusi yang tepat. Workaction itu ada seninya. Juga merupakan sebuah konsep yang menggabungkan pekerjaan dan liburan dengan bertanggung jawab pada lingkungan sekitar.
Dengan workaction, kita bisa tetap remote work -- bekerja dari jarak jauh dan merasakan manfaat dari lingkungan baru. Kita juga bisa mengeksplorasi destinasi wisata yang menarik pada waktu luang kita. Namun, untuk melakukan workaction yang efektif dan bertanggung jawab, kita perlu memperhatikan beberapa hal. Seperti memilih destinasi wisata yang ramah lingkungan, memprioritaskan pekerjaan yang penting dan mendesak, serta menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan sekitar.
Workaction bisa membantu menjaga kesehatan mental kita dan meningkatkan kreativitas. Selain itu, kita juga bisa membantu melestarikan keindahan alam Indonesia.
Namun, workaction juga memerlukan komitmen, keseriusan, dan disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan. Kita harus pandai mengelola fokus, waktu, energi, dan teknologi dengan baik untuk mencapai target yang diinginkan. Workation juga perlu dipertimbangkan dengan durasi, budget, target selama workation, dan efektifitasnya.
Ingatlah bahwa workaction bukan hanya tentang berlibur, tetapi juga tentang bekerja secara bertanggung jawab pada lingkungan sekitar. Oleh karena itu, jangan sampai ada keluhan dari klien atau rekan kerja kita karena slow respon, atau tak bisa dihubungi selama workaction. Alasannya tak ada sinyal. Hal ini harus diantisipasi. Namun, jika kita bisa menjalankan workaction dengan serius dan disiplin, kita bisa menikmati momen indah bersama keluarga atau teman-teman dengan mata yang dimanjakan, dan jiwa yang segar. Fresh.
The new remote work travel trend : workaction. Think remote work: think workaction.
Workation dalam Perspektif "Wonderful Indonesia"
Workation atau gabungan dari kata work dan vacation merupakan tren baru dalam dunia kerja yang menggabungkan bekerja dan berlibur di tempat yang berbeda. Dalam perspektif "Wonderful Indonesia", workation dapat menjadi cara baru untuk menikmati keindahan alam Indonesia sambil tetap menjalankan pekerjaan.
Indonesia memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dijadikan tempat workation, salah satunya adalah Raja Ampat. Alhamdulillah, saya berkesempatan workation dan wisata kuliner di Danau Linau, Pasar Tomohon, Toraja, Bali, Banjarmasin hingga Ambon. Tempat-tempat ini juga menarik untuk dikunjungi. Dalam hati, saya bangga berwisata di Indonesia. Sungguh, saya bersyukur bisa berwisata di puluhan kota di Indonesia.
Dalam melakukan workation, penting untuk tetap bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar. Traveler perlu memastikan bahwa mereka tidak merusak lingkungan, serta tetap mematuhi protokol kesehatan yang berlaku di setiap destinasi. Biaya untuk berlibur ke Raja Ampat dan destinasi lainnya di Indonesia bervariasi, tergantung pada jenis akomodasi dan aktivitas yang dipilih. Namun, dengan memilih opsi workation, traveler dapat memanfaatkan waktu untuk bekerja dan berlibur secara efektif dan bertanggung jawab.
Raja Ampat sungguh menyimpan pesona alam yang begitu indah. Destinasi wisata ini merupakan daerah yang wajib dikunjungi oleh wisatawan. Untuk biaya workaction, harus diperhitungkan secara matang dan tepat. Biaya liburan ke Raja Ampat sangat tinggi. Harga paket liburan ke Raja Ampat bervariasi tergantung pada durasi, fasilitas, dan penyedia paket wisata. Namun dihitung rerata, wisatawan memerlukan biaya Rp 6-8 juta untuk tiket pesawat pulang pergi, Rp 500 ribu untuk rental kendaraan per hari. Lalu Rp 200 ribu untuk transportasi menggunakan kapal sekali jalan, Rp 2 jutaan untuk penginapan per malam.
Belum lagi, jika ingin menyaksikan alam bawah laut dengan menyewa perlengkapan khusus serta biaya makan. Namun mahalnya biaya itu dijamin akan tergantikan dengan keindahan yang disuguhkan di depan mata. Bagi siapa saja yang hendak berlibur ke tempat ini, nampaknya harus rela merogoh kocek dalam-dalam. Karena para wisatawan yang ingin berlibur ke Raja Ampat ini harus membeli paket Tour selama 4 hari dengan nominal harga belasan hingga puluhan juta per orang.
Â
Hukum Tarik-Menarik dan Kesempatan untuk Mengunjungi Raja Ampat
Dalam buku "The Secret" Rhonda Byrne dijelaskan mengenai konsep "Hukum Tarik-Menarik". Penulis praktikan dengan sering membahasnya di online training dengan peserta dari seluruh Indonesia selama setahun penuh. Hasilnya, mengejutkan. Penulis dapat mengunjungi Raja Ampat. Konsep "Hukum Tarik-Menarik" menjelaskan bahwa pikiran dan perasaan positif akan menarik hal-hal positif dalam hidup kita. Sebaliknya, pikiran dan perasaan negatif akan menarik hal-hal negatif dalam hidup kita.
Dalam banyak kesempatan, sebagai trainer saya sering meminta kepada penyelenggara training untuk memberikan hadiah utama kepada peserta terbaik dengan wisata ke Raja Ampat sebagai hadiahnya.
Saya sendiri pernah beberapa kali searching tentang Raja Ampat. Juga berniat dan bertekad kuat untuk mengunjungi Raja Ampat, namun terus terang perlu dana belasan hingga puluhan juta bisa kesana. Wah, cukup mahal itu. Kemudian, saya mengubah pola pikir dan memvisualisasikan diri saya sedang berada di Raja Ampat dengan perasaan bahagia dan bersyukur. Lalu saya kuatkan dengan doa dan keyakinan mendalam.
Tidak lama setelah itu, saya mendapatkan kesempatan mengunjungi Raja Ampat secara gratis  melalui undangan sebagai trainer untuk sebuah program Executive Leadership di sebuah kementrian. Saya menyadari dan meyakini sepenuhnya, bahwa kesempatan ini lebih karena takdir dan kemurahan Allah SWT. Namun, saya percaya bahwa pola pikir positif dan tekad yang kuat telah membantu saya untuk menarik kesempatan tersebut.
Dalam konteks sustainable and responsible travel, penting bagi kita untuk menjaga pikiran dan perasaan positif selama melakukan perjalanan. Hal ini dapat membantu kita untuk menarik pengalaman yang positif dan memperoleh kesempatan yang tidak terduga.
Sungguh ini mengingatkan kita pada firman Allah : "Lalu, nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan" (QS. Ar-Rahman: 21) dan "Dan sedikit dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur" (QS Saba: 13)
Kesimpulan
Sustainable and Responsible Travel  adalah cara berwisata yang bertanggung jawab terhadap lingkungan, budaya, dan masyarakat setempat. Konsep ini penting untuk menjaga kelestarian alam dan kebudayaan melalui pariwisata yang berkelanjutan. Traveler Penjaga Alam dan Workaction adalah konsep berwisata yang bisa disinergikan. Juga mendorong wisatawan untuk menjadi agen perubahan yang menjaga kelestarian lingkungan dan budaya setempat melalui kegiatan pariwisata yang bertanggung jawab.
Hal ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan membantu mempromosikan Indonesia sebagai destinasi wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Dan juga dapat menjaga keindahan alam Indonesia dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan dan budaya lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H